Merekam Kemegahan Matahari Terbit dari Balik Danau Kelimutu

By Nana Triana, Rabu, 23 Februari 2022 | 15:09 WIB
Indahnya matahari terbit di Danau Kelimutu. (Dok. Valention Lusi/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id – Flores merupakan sebuah pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikenal kaya akan potensi wisata alam mengagumkan. Salah satunya adalah Danau Kelimutu, yang terletak di puncak Gunung Kelimutu dengan ketinggian 1.639 meter di atas permukaan laut.

Danau Kelimutu sering juga disebut Danau Tiga Warna. Seperti julukannya, danau ini terbagi dalam tiga bagian dengan masing-masing warna yang berbeda, yakni merah, biru, dan putih. Warna air pada danau yang diyakini sebagai tempat berkumpulnya arwah dari suku Lio di Ende dan Sikka ini pun dapat berubah-ubah.

Para ahli geologi menyatakan perubahan warna air tersebut merupakan aktivitas vulkanis. Namun, lain halnya dengan kepercayaan penduduk setempat. Perubahan warna itu dipandang sebagai isyarat alam dan pesan leluhur terkait dengan kehidupan manusia di masa mendatang.

Masyarakat juga meyakini Danau Kelimutu adalah danau keramat yang memberikan kesuburan pada tanah di sekitarnya. Oleh karena itu, masyarakat sering mengadakan upacara adat rutin di danau tersebut dengan memberikan persembahan hasil bumi kepada arwah leluhur.

Kendati demikian, Danau Kelimutu tidak hanya dikenal dengan kesakralannya. Pesona lanskap alam ketiga warna dari danau ini juga menjadi magnet wisata hingga mancanegara. Termasuk kemolekan horizonnya kala matahari merupa dari peraduannya. 

Baca Juga: Penemuan Dua Spesies Baru Burung di Dekat Tembok Besar Tiongkok

Melalui perjalanan Nawa Cahaya: Capture the Unique Lights in Indonesia, fotografer senior sekaligus kontributor National Geographic Indonesia, Valentino Lusi, berkesempatan mengunjungi Danau Kelimutu yang terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, tersebut.

Valentino tiba di Desa Moni sekitar pukul sembilan malam, dan singgah sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Saat hari mulai tergelincir menuju terbitnya matahari, ia melakukan pendakian sekitar 10-15 menit untuk mencapai puncak Gunung Kelimutu.

“Akses ke Danau Kelimutu tidaklah sulit  karena infrastrukturnya sudah cukup baik dari bawah ke atas, aspalnya juga bagus,” cerita Valentino saat dihubungi National Geographic Indonesia, Senin (7/2/2022).

Begitu sampai di puncak, Valentino langsung mengarahkan bidikan kameranya. Bukan kamera profesional yang biasa ia pakai untuk memotret, melainkan kamera dari smartphone realme 9 Pro+. Ia hendak mengabadikan pendar indah surya yang berpagut dengan ketiga warna Danau Kelimutu.

Ia menggunakan mode Pro dengan ISO 100, sehingga objek yang ditangkap tampak lebih dramatis. Setelah white balance juga disesuaikannya agar warna gambar yang dihasilkan tidak terlalu kuning. Meski kondisi cahaya masih temaram, Valentino berhasil mengabadikan keindahan lanskap Danau Kelimutu. 

Baca Juga: Revolusi Februari, Kepayahan Tsar Nicholas II dalam Memimpin Rusia

“Saya tidak banyak mengalami masalah saat memotret sunrise dengan kondisi low-light. Smartphone realme 9 Pro+ cukup mudah digunakan untuk memotret objek di Danau Kelimutu,” ujarnya.

Danau Kelimutu. (Dok. Valention Lusi/National Geographic Indonesia)

Warna dari air danau, tanah dan bebatuan pada dinding danau, serta gradasi warna dari langit yang masih baru, mencetak komposisi kecantikan alam yang tiada dua. Matahari terbit adalah momen paling indah sebagai objek foto bagi para pelancong di Danau Kelimutu.

Kamera dari realme 9 Pro+, lanjut dia, cukup andal untuk mengambil gambar dalam kondisi minim cahaya (low-light). Dimotori sensor kamera flagship Sony IMX766, smartphone ini dinilai mampu menghasilkan gambar yang lebih terang saat low-light serta warna yang tajam.

Valentino juga tidak memerlukan tripod saat itu. Berdasarkan pengalamannya, kamera realme 9 Pro+ cukup stabil saat digunakan, sehingga fotonya lebih mulus dan detail. Rahasianya adalah Optical Image Stabilization (OIS) yang disematkan pada smartphone ini.

“Fitur yang tersemat pada realme 9 Pro+ membuat saya semakin percaya diri tidak menggunakan tripod saat memotret dalam kondisi ­low-light,” tambah Valentino.

Baca Juga: Menjumpai Blue Fire Kawah Ijen, Cahaya Unik Hanya Dua di Dunia

Valentino punya secuil tips bagi para pelancong yang berencana untuk berlibur ke Danau Kelimutu.  Pertama, waktu paling ideal ke danau ini adalah pada bulan Maret hingga awal Juni karena gradasi warna dari vegetasinya sangat elok saat memasuki musim kemarau. 

“Saat Mei sampai Juni, sudah mulai masa transisi, di mana gradasi warna rumput dan pepohonan berwarna kuning kecokelatan. Apalagi setelah bulan Agustus, semua vegetasi berwarna cokelat,” katanya.

Kedua, detik-detik matahari terbit merupakan momen yang sangat sayang untuk dilewatkan bagi para pelancong. Namun, karena tidak boleh bermalam di puncak, pelancong harus menginap di perkampungan pada kaki Gunung Kelimutu.

“Pelancong bisa menginap di Desa Moni yang jaraknya kurang lebih satu jam dari puncak gunung. Kemudian, pukul setengah empat pagi, bisa melanjutkan pendakian untuk dapat momen sunrise,” beber Valentino.

Selain Danau Kelimutu, lanjut dia, ada beberapa destinasi lain yang menyuguhkan panorama alam tak kalah menarik di sekitar danau tersebut, seperti air terjun, kebun edelweis, hingga kebun stroberi.

Baca Juga: Mengintip Perjalanan Menangkap Api Abadi di Kayangan Api Bojonegoro

“Sekitar 30 menit dari puncak Kelimutu, juga ada kampung tradisional yang bagus untuk dikunjungi," pungkas Valentino.

Sebagai informasi, Danau Kelimutu merupakan satu dari sembilan destinasi perjalanan yang dilakukan oleh delapan fotografer profesional dalam program Nawa Cahaya: Capture The Unique Lights in Indonesia.

Program yang digelar realme Indonesia bersama National Geographic Indonesia ini bertujuan mengabadikan keunikan cahaya dari setiap destinasi. Para fotografer ditantang menghasilkan foto dalam kondisi cahaya temaram menggunakan kamera dari smartphone realme 9 Pro+.

Jika penasaran  dengan foto karya delapan fotografer pada ekspedisi ke sembilan destinasi wisata alam tersebut, Anda dapat mengunjungi laman https://bit.ly/realme9lights.