Lapti menjadi jimat untuk memblokir pikiran jahat yang bisa dibawa oleh tamu tak dikenal ke dalam rumah. Selain itu, Lapti tua digunakan untuk membawa domovoi atau roh rumah dari satu rumah ke rumah lain ketika sebuah keluarga pindah.
Arti dari tenunan Lapti dengan potongan kulit kayu yang saling bersilangan dapat menjadi jimat pelindung mereka.
Terdapat pula tradisi mengenai anak laki-laki atau perempuan setelah membuat Lapti pertama mereka, lapti akan dibakar dengan kompor lalu abunya ditelan. Biasanya abu tersebut disajikan dengan air atau roti dan ditelan oleh penenunnya. Dengan hal ini, orang Rusia percaya bahwa orang-orang tidak akan pernah lupa cara membuat Lapti.
Baca Juga: Temuan Harta Karun di Rusia Membuka Titik Terang Tentang Zaman Migrasi
Tak hanya Para Petani, Para Tentara Juga Memakainya
Dikutip dari laman Russia Beyond, Lapti juga digunakan sebagai alas kaki sehari-hari sampai awal Uni Soviet. Selama Perang Saudara di Rusia, sebagian besar Tentara Merah mengenakan Lapti.
Bahkan ada komisi yang diorganisir negara, CHEKVALAP atau The Extraordinary Commission for Valenki and Lapti yang mengawasi pasokan tentara dengan Lapti.
Setelah produksi sepatu massal dari kulit dan karet dimulai di Uni Soviet, Lapti perlahan-lahan menjadi usang, meskipun kadang-kadang masih dipakai di pedesaan hingga hari ini
“Tapi bagaimana orang Rusia bisa menghasilkan Lapti selama berabad-abad tanpa merusak semua pohon? Sekarang, rahasia ini hilang. Kita hanya bisa mengira orang Rusia memiliki beberapa metode dalam mengambil kulit dari satu pohon berkali-kali selama beberapa tahun,” tulis Georgy Manaev pada laman Russia Beyond.