Machu Picchu, Sebuah Kesalahan Nama untuk Merujuk Kota Inca Kuno

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 25 Maret 2022 | 19:30 WIB
Para peneliti memperkirakan nama Machu Picchu adalah keliru. Nama yang tepat untuk situs ini adalah Huayna Picchu. (Pedro Szekely)

Nationalgeographic.co.id—Pada 1911, sejarawan dan penjelajah Amerika Serikat Hiram Bingham menemukan "kota terlupakan" milik peradaban Inca di Amerika Selatan. Situs yang ditemukannya dinamai Machu Picchu berdasarkan Melchor Arteaga, seorang petani setempat yang menuliskan namanya di jurnal Bingham.

Situs ini populer yang didatangi arkeolog dan ilmuwan lainnya. Bahkan banyak film dan karya populer yang menyinggung tempat ini setelah banyak fakta yang terungkap. Sehingga, pamor Machu Picchu semakin melonjak dan membuatnya menjadi tempat pariwisata Peru yang harus dikunjungi.

Machu Picchu ditinggalkan pada abad ke-14, ketika penjelajahan Eropa berkembang ke Amerika Selatan. Masyarakat Inca yang dilanda krisis politik dan serangan dari bangsa yang tidak dikenali sebelumnya itu, membuat kota di puncak pegunungan itu terlupakan.

Namun, penjelajah Spanyol Baltasar de Ocampo lewat catatannya di abad ke-16 menulis sebuah kunjungan tentang "benteng yang berada di pegunungan" yang ditulisnya sebagai Pitcos. Reruntuhan itu lokasinya diapit oleh dua gunung yang disebut Huayna Picchu di utara dan Machu Picchu di selatan (jika dilihat di Google Maps bernama Cerro Machu Picchu).

Donato Gonzales dari Kementerian Kebudayaan Peru dan antropolog University of Illinois Brian Bauer memperkirakan terdapat kesalahan dalam penamaan tersebut. Mereka menuliskan pendapat dalam jurnal Ñawpa Pacha pada Agustus 2021.

Menyadur Science Alert, sebelum memulai penjelajahannya, Bingham mengumpulkan informasi yang salah satunya berisi percakapan dengan Adolfo Quevedo, seorang pemimpin kota terdekat. Quevedo menyebut reruntuhan itu sebagai "Huayna Picchu".

Petani lokal juga melaporkan pada Bingham beberapa hari kemudian bahwa ada reruntuhan yang disebut "Huayna Picchu". Tetapi ditambahkan, ada reruntuhan lain ternyata di puncak gunung Machu Picchu, walau cakupannya jauh lebih kecil dari yang lebih dekat ke Huayna Picchu.

Karena ada dua laporan inilah, Bingham menulis jurnalnya sebagai "Machu Picchu, Huayna Pichu" untuk merujuk situs itu.

  

Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Umur Machu Picchu, Situs Inca yang Fenomenal

Baca Juga: Teknologi Pertanian yang Menakjubkan, Memajukan Peradaban Inca

Baca Juga: Q'eswachaka: Jembatan Tali Inca yang Menghubungkan Tebing-Tebing Curam