Kecenderungan Manusia Minum Minuman Keras Berasal dari Monyet

By Ricky Jenihansen, Minggu, 3 April 2022 | 14:00 WIB
Simpanse menenggak sebotol bir. (Daily Mail)

Nationalgeographic.co.id - Penelitian baru dari University of California, Berkeley, menemukan bahwa monyet ternyata secara rutin mengonsumsi buah-buahan yang mengandung alkohol. Temuannya tersebut menjawab ketertarikan ahli biologi University of California, Berkeley, Robert Dudley terhadap alasan kesukaan manusia pada alkohol.

Selama 25 tahun, Dudley telah tertarik dengan kesukaan manusia terhadap alkohol. Pada tahun 2014, ia bahkan pernah menulis sebuah buku yang mengusulkan bahwa ketertarikan manusia pada minuman keras muncul jutaan tahun yang lalu. Saat itu, nenek moyang kera dan monyet menemukan bahwa aroma alkohol membawa mereka ke buah yang matang, berfermentasi, dan bergizi.

Penelitian kali ini mendukung gagasan tersebut, yang disebut Dudley sebagai hipotesis "monyet mabuk". Laporan penelitian tersebut telah dipublikasikan di Royal Society Open Science dengan judul "Dietary ethanol ingestion by free-ranging spider monkeys (Ateles geoffroyi)" baru-baru ini.

Penelitian ini dipimpin oleh ahli primata Christina Campbell dari California State University, Northridge (CSUN), dan mahasiswa pascasarjananya Victoria Weaver. Mereka bekerja sama dengan Dudley dan mahasiswa pascasarjana University of California, Berkeley, Aleksey Maro.

Mereka mengumpulkan buah yang dimakan dan dibuang oleh monyet laba-laba tangan hitam (Ateles geoffroyi) di Panama. Mereka menemukan bahwa konsentrasi alkohol dalam buah biasanya antara 1 persen dan 2 persen berdasarkan volume, produk sampingan dari fermentasi alami oleh ragi yang memakan gula dalam buah yang matang.

Monyet mencari dan memakan buah yang mengandul alkohol. (Victoria Weaver/CSUN)

Selain itu, para peneliti mengumpulkan urin dari monyet yang hidup bebas ini dan menemukan bahwa urin tersebut mengandung metabolit sekunder alkohol. Hasil ini menunjukkan bahwa hewan sebenarnya menggunakan alkohol untuk energi, tidak hanya melewati tubuh mereka.

Campbell mengatakan, untuk pertama kalinya, mereka dapat menunjukkan, tanpa keraguan, bahwa primata liar, tanpa campur tangan manusia, mengonsumsi buah yang mengandung etanol.

"Ini hanya satu studi, dan masih banyak yang perlu dilakukan, tetapi sepertinya ada beberapa kebenaran dari hipotesis 'monyet mabuk' - bahwa kecenderungan manusia untuk mengonsumsi alkohol berasal dari afinitas yang mengakar dari primata pemakan buah yang mengandung etanol yang terjadi secara alami dalam buah yang matang," katanya dalam rilis University of California, Berkeley.

Dudley memaparkan bukti idenya delapan tahun lalu dalam buku, The Drunken Monkey: Why We Drink and Abuse Alcohol. Pengukuran menunjukkan bahwa beberapa buah yang diketahui dimakan oleh primata memiliki kandungan alkohol alami yang tinggi hingga 7 persen.

 Baca Juga: Studi Baru Ungkap Pola Tertawa Bayi Manusia Ternyata Mirip Primata

 Baca Juga: Kenapa Induk Primata Menggendong Bayinya yang Sudah Mati Berhari-hari?