Sejarah Penuh Darah Berlian Terkutuk Kooh-i-Noor yang Dimiliki Inggris

By Sysilia Tanhati, Jumat, 8 April 2022 | 15:00 WIB
Meski saat ini terpasang di mahkota ibu Ratu Elizabeth II, banyak yang mengeklaim kepemilikan permata ini. Termasuk India, Pakistan, dan bahkan Taliban. (Cyril Davenport et al and Manu Saluja/Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id—Berlian berasal dari tambang aluvial India ribuan tahun yang lalu, diayak dari pasir. Menurut kepercayaan Hindu, Kooh-i-Noor dipuja oleh dewa-dewa seperti Krishna.

Dipercaya membawa kutukan, berlian ini mengalami intrik pengadilan India sebelum akhirnya terpasang di salah satu mahkota Kerajaan Inggris.

Menurut sejarawan Anita Anand dan William Dalrymple, banyak cerita simpang siur mengenai permata Kooh-i-Noor ini.

Kedua sejarawan ini menelusuri lebih dari empat abad sejarah India untuk mempelajari kebenaran tentang Kooh-i-Noor. Meski saat ini terpasang di mahkota ibu Ratu Elizabeth II, banyak yang mengeklaim kepemilikan permata ini. Termasuk India, Pakistan, dan bahkan Taliban.

Untuk memahami sejarah berlian terkutuk ini, kita perlu menyelami masa lalu yang kelam, ketika India diperintah oleh orang luar: Mughal.

Pertumpahan darah untuk menguasai Kooh-i-Noor

Selama berabad-abad, India adalah satu-satunya sumber berlian di dunia—hingga tahun 1725, dengan ditemukannya tambang berlian di Brasil. Penguasa anak benua itu menjalankan perannya sebagai penikmat berlian pertama.

Pemimpin Turco-Mongol Zahir-ud-din Babur datang dari Asia Tengah melalui Kyber Pass untuk menyerang India pada tahun 1526. Mereka kemudian mendirikan dinasti Mughal Islam. “Saat itu, muncul era baru kegilaan dengan batu permata,” ungkap Dalrymple.

Memerintah India utara selama 330 tahun, Mughal memperluas wilayah di hampir seluruh India saat ini, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan timur. Tidak hanya wilayah, penjajah ini turut menikmati pegunungan batu permata yang mereka rampas.

Sayangnya, Kooh-i-Noor tidak diketahui dengan pasti dari mana asalnya dan kapan pertama kali dimiliki oleh Mughal. Tetapi ada titik pasti di mana ia muncul dalam catatan tertulis.

Pada tahun 1628, penguasa Mughal Shah Jahan memerintahkan untuk membuat takhta megah berhiaskan batu permata. Membutuhkan waktu 7 tahun untuk menyelesaikannya, dengan biaya empat kali lipat dari Taj Mahal, yang juga sedang dibangun.

Seperti yang ditulis oleh penulis sejarah pengadilan Ahmad Shah Lahore dalam catatannya tentang takhta: