Ambisi Xerxes I Merebut Yunani di Pertempuran Salamis Demi Nama Persia

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 13 April 2022 | 14:00 WIB
Lukisan tahun 1868 karya Wilhelm von Kaulbach tentang situasi Pertempuran Salamis. Di tahun 480 SM, Xerxes I berambisi untuk menaklukan Yunani, usai kekalahan Darius I di Maraton. Pertempuran ini membuat Persia enggan melakukan ekspedisi ke Yunani lagi. (Wilhelm von Kaulbach/Wikimedia)

Sementara, armada raksasa Persia harus bertemu dengan armada gabungan Yunani di dekat Artemesium. Di sana, armada mengalami kerusakan akibat badai, tetapi dengan cepat memaksa mundur Yunani saat pasukan darat berhasil menang di Thermopylae.

Yunani mundur sampai ke Salamis, sebuah pulau di lepas pantai Attika, seberang pelabuhan Athena. Peristiwa ini dicatat oleh Herodotus, sejarawan masa Yunani yang menyebut orang Athena putus asa karena sangat bergantung pada armada, dan menyerukan pasukan dari saudara senegaranya untuk membantu di Salamis.

Kemungkinan pada tanggal 27 Agustus 480 SM, armada gabungan Yunani dikumpulkan di tiga pelabuhan pulau Salamis. Kota-kota lain pun bergabung, sehingga diperkirakan ada 310 kapal yang siap menghadapi Persia.

Themistokles adalah politisi ulung dari Athena yang menjadi juru kunci kemenangan Yunani dari serangan Persia di Salamis. (Ernst Wallis et al/Wikimedia)

Herodotus menulis, terdapat perdebatan sengit antara para laksamana dari berbagai negara untuk bertempur di Salamis atau di daratan. Themistokles mengancam untuk menarik armada Athena jika pertempuran tidak terlaksana di Salamis. Selat ini sangat dikenali oleh orang Athena sebagai tempat untuk berlindung dalam pertempuran laut.

"Faktanya, Selat Salamis merupakan lokasi yang ideal untuk menghadapi armada Persia, maupun melindungi pengungsi Athena di pulau itu. Jalur yang dapat dilayari antara pulau kecil Salamis dan daratan Yunani punya lebar sekitar 1,6 kilometer, dan panjangnya kira-kira 4,8 kilometer," Butler dan tim berpendapat. Andai saja bertarung di lautan terbuka, akan mudah bagi Xerxes untuk menghancurkan armada Yunani.

Baca Juga: Kisah Leonidas, 300 Tentara Sparta dan Pertempuran Thermopylae

Baca Juga: Kenang Jasa Plato bagi Sejarah Pemikiran dan Ilmu Pengetahuan

Baca Juga: Aristoteles di Yunani dan Nasibnya karena Kedekatan dengan Makedonia

Tidak kalah pintar, Xerxes mengetahui usahanya akan sia-sia bila bertarung di selat. Langkah pertama yang dilakukannya adalah merebut Pulau Salamis untuk menerang armada musuh dari belakang. Caranya, mereka membuat jembatan agar angkatan darat bisa melakukannya.

Sayangnya di tengah pembangunan jembatan, para pekerja dan pekerjaannya, dihancurkan pemanah Yunani. Persia terpaksa meninggalkan rencana itu.

Kemudian, Xerxes mengirimkan pasukannya menuju tanah genting di Selat Salamis. Dia melihat, orang Peloponnesus berusaha mempertahankan negerinya. Pengiriman itu dilancarkan agar merusak aliansi.