Menelusuri Asal Usul Penggunaan Simbol Kelinci di Hari Raya Paskah

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 16 April 2022 | 14:00 WIB
Kelinci sering kita temukan saat hari raya Paskah. Di zaman modern, anak-anak mencari telur yang disembunyikan si Kelinci saat perayaan. (George Dolgikh )

Mengonsumsi kelinci juga dapat dikaitkan dengan tradisi untuk menakut-nakuti para penyihir saat Paskah. Di seluruh Eropa utara, ada kepercayaan bahwa penyihir sering kali berwujud kelinci. Mereka sering berulah seperti mencuri susu dari sapi.

Penyihir di Eropa abad pertengahan juga dipercaya mampu menyedot energi kehidupan orang dan menyebabkan sakit. “Gagasan bahwa penyihir musim dingin harus dibuang pada hari Paskah muncul dalam beragam ritual,” tambah Thomson.

 Baca Juga: Bagaimana Sejarah Telur dan Kelinci Paskah? Berikut Penjelasannya

 Baca Juga: Ritual Aneh Sekte Aghori di India, Makan Mayat Agar Dekat dengan Tuhan

 Baca Juga: Mengenal Puasa Ekadashi, Jadi Penebusan Dosa Bagi Umat Hindu India

Ekuinoks musim semi, sebagai simbol kehidupan baru, dirayakan untuk menentang aktivitas penyihir dan musim dingin yang menguras kehidupan.

Ide ini juga menjadi alasan di balik beragam perayaan, seperti Osterfeuer, atau Api Paskah, sebuah perayaan di Jerman yang melibatkan api unggun besar di luar ruangan yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti para penyihir.

Perayaan musim semi hingga Paskah

Pada tahun 1835, ahli cerita rakyat Jacob Grimm, berpendapat bahwa kelinci Paskah terhubung dengan dewi Ostara. Ia memperoleh nama ini dari dewi Anglo-Saxon Eostre.

Bede, ahli sejarah di Inggris, pada tahun 731 mencatat bahwa bulan April disebut Eosturmonath, atau Bulan Eostre.

Penelitian arkeologi terbaru juga mengonfirmasi penyembahan Eostre di beberapa bagian Inggris dan Jerman. “Kelinci sebagai simbol utamanya,” Thompson menambahkan.

Tradisi kelinci Paskah tampaknya meniru perayaan musim semi pra-Kristen ini. Perayaan musim semi ini menjadi titik balik musim semi dan dipersonifikasikan oleh dewi Eostre.

Setelah musim dingin yang panjang dan dingin di utara, orang-orang merayakan tema kebangkitan dan kelahiran kembali. Bunga-bunga bermekaran, burung bertelur, dan bayi kelinci melompat-lompat.

Saat kehidupan baru muncul di musim semi, kelinci melompat kembali sekali lagi. Ini mengingatkan kita akan siklus dan tahapan kehidupan kita sendiri.

Saat Paskah, umat Kristen memperingati kebangkitan Yesus Kristus. Ini menjadi awal hidup yang baru. Menelusuri sejarahnya, maka tidak heran jika kelinci juga populer di hari raya ini.