Penasaran Seperti Apa Santapan Orang Romawi? Kunjungi Museum Ini

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 25 April 2022 | 16:00 WIB
Koleksi ribuan tahun peradaban Romawi, Italia, dan Prancis, di Garum, Biblioteca e Museo della Cucina, Roma, Italia. Anda bisa berkunjung gratis ke sini untuk melihat kebudayaan hidangan di masa lalu. (Koleksi Museo della Cucina)

Nationalgeographic.co.id—Jika Anda berkunjung ke Roma, Italia, jangan lupa untuk singgah ke Garum, Biblioteca e Museo della Cucina. Di situ adalah museum makanan dan perpustakaan yang berisi peralatan dapur bersejarah. Ada pun di dalamnya terdapat lebih dari 120 buku masak yang langka.

Lokasinya tidak jauh dari Colosseum yang terkenal, tepatnya di bekas biar di sisi selatan Palentine Hill. Mengutip BBC Travel, Maret lalu museum itu menjadi tempat untuk merayakan 500 tahun masakan Italia. Museum ini bertujuan untuk menghidupkan kembali resep Italia dan teknik memasak yang telah terlupakan dimakan zaman.

"Memasak sebagai cara membaca sejarah kontemporer sering diremehkan," kata Matteo Ghirighini, direktur Garum. "Memasak adalah produk pada masanya dan dapat memberi tahu kita banyak hal tentang kebiasaan, cara berpikir, situasi ekonomi, dan politik tertentu. Jadi, sebuah buku masak seringkali lebih dari sekadar yang terlihat."

Ghirighini mengatakan, pengumpulan koleksi bukan hanya untuk sekadar menempatkan buku-buku lama di etalase sebagai pameran, melainkan "untuk menciptakan sebuah cerita tentang bagaimana kebiasaan makan telah berubah selama berabad-abad," di Vice. Buku-buku resep itu terletak di lantai dua museum, mencakup koleksi dari era abad pertengahan hingga abad ke-20.

Di antara buku-buku masak itu adalah edisi pertama Science in the Kitchen and the Art of Eating Well karya Pellegrino Artusi di tahun 1891. Salah satu resep yang ditulis Artusi adalah spaghetti lentin manis yang populer pada anak-anak, dengan kenari giling, remah roti, dan gula manisan.

  

Baca Juga: Ada Misteri Pahit dalam Senyum Mona Lisa, Dokter Ini Memecahkannya

Baca Juga: Restorasi Museum Rasisme, Sirkus Manusia di Belgia dari Tahun 1897

Baca Juga: Keluhan Pelanggan Tertua Berasal dari 3.800 Tahun Silam, Seperti Apa?

Baca Juga: Peran Serta Anjing bagi Kehidupan Sosial dan Mitologi Orang Romawi

  

"Artusi seperti blogger makanan pertama," kata Laila Tentoni, presiden museum pada BBC Travel. "Artusi menyarankan untuk sederhana, menggunakan produk lokal, musiman dan berkualitas. Anda harus selalu memilih bahan-bahan terbaik sebagai bahan baku Anda, 'karena ini akan membuat Anda bergemilang', tulis Artusi."

Pihak museum menyorot pada berbagai salinan masak cetak massal tertua, yakni dari tahun 1474. Salinan itu berjudul On Honourable Pleasure and Health oleh Bartolomeo Platina. Kemudian diikuti oleh the Opera of Bartolomeo Scappi yang ditulis oleh koki pribadi Paus Pius V tahun 1570.

Resep koleksi yang kuno juga ada seperti cara membuat pai belut atau katak yang direndam dengan saus berbahan anggur mentah. Selain itu ada resep cetakan pertama untuk makanan pokok Italia modern seperti panettone, meringue, dan saus tomat.

Tidak hanya resep Italia, museum ini menyimpan buku masak Prancis karena memiliki pengaruh signifikan pada masakan Italia utara. Pengaruh masakan Prancis sangat signifikan terutama pada abad ke-19, ketika Napoleon berada di puncak kekuasaannya, menurut Ghirighini di Vice.

Tumpukan catatan resep dan buku memasak dari ribuan tahun lamanya yang disimpan di Biblioteca e Museo della Cucina, Roma, Italia.. (Koleksi Museo della Cucina)

Sebagai tambahan, lokasi museum itu, menurut legenda, adalah tempat dewi serigala Lupa menyusui Romulus dan Remus yang kemudian mendirikan Roma pada 2.700 tahun yang lalu. Singkatnya, Remus dibunuh Romulus yang oleh para sejarawan disebabkan karena mendebatkan lokasi atau penamaan kota yang didirikan.

Berbagai koleksi dikumpulkan oleh Rosso Boscolo, koki pastri dan pengusaha hotel yang mengelola sekolah memasak di Campus Etoile Academy. Ia mengumpulkan barang-barang itu selama hampir 40 tahun. Beberapa koleksinya pada awalnya hanya ditujukan untuk paus.

Campus Etoile Academy juga terlibat untuk mengembangkan bahan-bahan langka dan resep terbengkalai yang dulunya diperuntukkan pada keluarga kerajaan.

Melansir Smithsonian Magazine, Boscolo awalnya ingin berfokus pada peralatan kuliner berupa cetakan kue abad ke-17, pot terrine, mesin pasta abad ke-19, hingga panci baja yang dirancang khusus untuk membuat osso bucco--hidangan daging sapi muda khas Italia utara. Tetapi ia memperluas cakupannya sampai buku masak bersejarah dalam "koleksi yang sekaligus komperhensif dan ekeltik."

Untuk melihat koleksi ini ada bisa bisa mengunjungi Garum secara gratis. Ada banyak koleksi yang disimpan di lantai atas museum, mulai dari jejak Lyon di tahun 1541, dan kronik Apicius tentang masakan Romawi kuno, hingga cetakan pertama buku masak era Renaisans seperti yang ditulis Bortolomeo Scappi.

Ghirighini di Atlas Obscura mengatakan koleksinya bisa menjadi sumber kajian oleh sejarawan dan sarjana lainnya. "Studi tentang teks kuliner memberikan wawasan langka tentang mereka yang memasak terutama di antara kelas pekerja. Dengan cara ini, kita bisa lebih memahami semangat zaman mereka."