Lima Metode Eksekusi Mati yang Paling Mengerikan di Era Romawi

By Utomo Priyambodo, Jumat, 29 April 2022 | 14:00 WIB
Eksekusi mati poena cullei. (Amusing Planet)

Kaisar Nero menyalahkan orang-orang Kristen atas peristiwa bencana ini dan akhirnya menganiaya ribuan orang Kristen dan membakar mereka hidup-hidup, membiarkan mereka mati.

4. Kematian oleh Parasit

Kematian oleh parasit adalah metode eksekusi Romawi mengerikan lainnya yang ditakdirkan oleh Kaisar Domitianus, terutama bagi orang-orang Kristen.

Di bawah metode ini, orang-orang yang bersalah akan dimasukkan ke dalam tong setelah dicampur dengan susu dan madu. Seluruh tubuh akan direndam di dalam tong, sedangkan kepala akan mencuat dari tong. Tong kemudian akan disimpan di bawah sinar matahari yang cerah agar tubuh membusuk.

Tubuh akan mulai membusuk dalam beberapa hari hingga beberapa minggu, dan parasit yang lahir dari dalam akan membunuh orang tersebut. Juga, madu dan susu akan menarik serangga membuat tubuh membusuk lebih cepat dan lebih mudah.

  

Baca Juga: Eksekusi Sadis dan Kematian Mengerikan Tahanan Romawi di Koloseum

Baca Juga: Eksekusi Sadis Skafisme: Penjahat Mati Perlahan dengan Susu dan Madu

Baca Juga: Metode-Metode Pembunuhan Paling Sadis dan Brutal di Zaman Romawi Kuno

 Baca Juga: Kisah Ratu Marie Antoinette yang Dieksekusi Saat Revolusi Prancis

  

5. Emas Cair Dituang ke Tenggorokan

Metode eksekusi Romawi dengan menuangkan emas cair ke tenggorokan ini dimulai berabad-abad yang lalu. Dalam metode ini, seseorang yang bersalah akan dituangkan sebatang emas cair ke tenggorokannya, yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian.

Salah satu orang paling terkenal yang dieksekusi dengan metode ini adalah Jenderal Romawi Marcus Licinius Crassus. Dia dieksekusi karena dia memiliki rasa haus yang tak terpadamkan akan kekayaan.

Kadang-kadang beberapa orang yang bersalah akan dituangkan timah cair sebagai ganti emas. Panas dan uap yang dihasilkan oleh lelehan emas atau timah akan mengakibatkan meledaknya banyak organ tubuh sekaligus, yang menyebabkan kematian.

Siapapun yang dipaksa menelan emas cair atau timah cair tidak akan mengontrol alirannya di dalam tubuh dan akhirnya mati dengan cara yang amat menyiksa.

Meskipun ini adalah metode eksekusi yang kejam, kerajaan-kerajaan selain Romawi lain juga mengadopsi metode ini untuk mengeksekusi orang-orang yang bersalah.