Seperti Apa Perkembangan Kehidupan Beragama Bangsa Romawi Kuno?

By Sysilia Tanhati, Jumat, 6 Mei 2022 | 13:00 WIB
Agama adalah tulang punggung bagi banyak kepercayaan terpenting bangsa Romawi. (Henryk Siemiradzki/National Museum Krakow)

Ada beberapa dewa yang diciptakan orang Romawi sendiri. Hayward menambahkan, “Ini termasuk Janus, dewa bermuka dua yang merupakan penjaga pintu dan gerbang.” Janus bisa melihat masa lalu dan masa depan pada saat yang bersamaan.

Untaian pemikiran keagamaan lain yang eksklusif untuk Romawi kuno adalah Perawan Vesta, yang tugasnya adalah menjaga perapian Astrium Vesta. Dipilih pada usia sepuluh tahun, gadis-gadis ini tetap melayani dewi Vesta selama 30 tahun.

Di Romawi Kuno, Kaisar adalah pendeta utama dalam agama

Dimulai dengan Kaisar Augustus, para pemimpin Romawi kuno menjadi pontifex maximus atau imam kepala. Kedudukan ini membuat mereka menjadi kepala ibadah agama apa pun. Kaisar Romawi mempekerjakan augures Romawi atau peramal untuk membaca isi perut hewan untuk memprediksi masa depan.

  

Baca Juga: Lima Metode Eksekusi Mati yang Mengerikan Lainnya di Era Romawi Kuno

 Baca Juga: Baluarti Romawi Menjadi Penanda Batas Kuasanya 2.000 Tahun Silam

 Baca Juga: Melihat Kediaman Kaisar Hadrian yang Luasnya Melebihi Kota Pompeii

 Baca Juga: Kisah Pilu Aktris di Zaman Romawi, Sering Diperlakukan sebagai Pelacur

   

Kaisar juga mengorganisir ritual dan pengorbanan kepada para dewa di kuil-kuil keagamaan sebelum berperang. Ritual ini bertujuan untuk menghindari kekalahan dalam berperang.

Kekristenan mengambil alih

Baik Yudaisme dan Kristen akhirnya datang untuk menantang kepercayaan agama di Romawi kuno. Ide-ide Yahudi menjadi ancaman bagi Romawi kuno sehingga orang-orang Yahudi sering menghadapi prasangka dan diskriminasi yang keras. Ini mengarah pada pengusiran dan bahkan perang.

Kaisar Titus memimpin perang Yahudi yang menghancurkan kota Yerusalem dan membunuh ribuan orang.

Kekristenan pada awalnya dilihat sebagai sekte kecil Yudaisme, tetapi tumbuh dan berkembang. Sehingga akhirnya mengambil alih sebagai agama dominan di seluruh Kekaisaran Romawi Timur dan Barat.

Di timur, Kaisar Konstantinus adalah pendukung besar agama Kristen dan bahkan menganut agama Kristen. Dominasi Kekristenan yang meningkat dan menjadi agama yang dominan selama berabad-abad yang akan datang.