Asal-usul Suku Hun, 'Mesin Pembunuh' Misterius yang Ditakuti Romawi

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 7 Mei 2022 | 12:00 WIB
Suku Hun sangat ditakuti, bahkan jauh sebelum mereka menginjak wilayah Romawi. (Peter Johann Nepomuk Geiger)

Xiongnu adalah suku semi-nomaden, yang gaya hidupnya tampaknya memiliki banyak kesamaan dengan orang Hun. Kuali perunggu gaya Xiongnu sering muncul di situs Hun di seluruh Eropa. Ada kemungkinan bahwa selama beberapa abad berikutnya, kelompok dari Asia Timur Jauh ini melakukan perjalanan jauh ke Eropa, melakukan penjarahan dan mencari tanah air baru.

Mesin pembunuh yang jadi mimpi buruk bangsa Romawi

Gaya bertarung Hun membuat mereka sangat sulit dikalahkan. Bangsa Hun tampaknya telah menemukan jenis busur komposit awal. Ini adalah jenis busur yang membungkuk ke belakang untuk memberikan tekanan ekstra.

Busur Hun kuat dan kokoh, terbuat dari tulang binatang, urat, dan kayu, karya pengrajin ahli. Senjata yang dibuat dengan sangat baik ini mampu melepaskan kekuatan tingkat yang sangat tinggi. Dari antara budaya kuno yang menggunakan busur ini, suku Hun yang belajar menembakkan dengan cepat di atas kuda. Saat di medan perang, kecepatannya tidak terbendung ketika berhadapan dengan tentara infanteri yang bergerak lebih lambat.

Penguasa serangan cepat, orang Hun mampu menyerang sekelompok tentara, menembakkan ratusan anak panah dan pergi lagi. Ini dilakukan tanpa perlu berhadapan dengan musuh dalam jarak dekat dari jarak dekat.

Ketika benar-benar dekat dengan tentara lain, mereka sering menggunakan laso untuk menyeret musuh mereka ke tanah. “Musuh ditebas dengan sadis oleh suku Hun,” Bennet mengungkapkan.

Memanah sambil berkuda tidak mudah dilakukan. Penggemar panahan kuda modern telah mengajari sejarawan tentang upaya melelahkan dan latihan bertahun-tahun yang diperlukan hanya untuk mencapai satu sasaran sambil berlari kencang. Cara hidup orang-orang nomaden, suku Hun tumbuh dengan menunggang kuda, belajar menunggang dan membidik sejak kecil.

Selain busur dan laso, Hun juga mengembangkan senjata pengepungan awal yang akan segera menjadi ciri khas perang abad pertengahan. Tidak seperti kebanyakan kelompok barbar lain yang menyerang Kekaisaran Romawi, Hun menjadi ahli dalam menyerang kota. Mereka menggunakan menara pengepungan dan pendobrak untuk efek yang menghancurkan.

Orang Hun dan kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat

Kekaisaran Romawi selalu memiliki masalah dengan perbatasan utara yang sangat panjang. Sungai Rhine-Danube sering dilintasi oleh suku-suku yang berkeliaran. Tidak hanya berkeliaran, mereka kadang-kadang menyeberang ke wilayah Romawi, merampok dan menjarah wilayah Romawi. Kaisar seperti Marcus Aurelius telah melakukan pertempuran panjang untuk mengamankan perbatasan yang sulit ini di abad-abad sebelumnya.

Sementara migrasi konstan selama beberapa abad, pada 4 M, perampok barbar yang sebagian besar berasal dari Jerman muncul di depan pintu Romawi dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka mencari wilayah baru untuk menetap. Peristiwa besar ini sering disebut dengan nama Jermannya, Völkerwanderung, atau ‘pengembaraan rakyat’. Menurut sejarawan, serangan suku barbar inilah yang akhirnya akan menghancurkan Kekaisaran Romawi.

 Baca Juga: Jatuhnya Kekaisaran Romawi, Kenapa Lebih Cepat daripada Bizantium?