Sejarah Berdarah Koloseum, Arena Hiburan dan Pembantaian Romawi

By Sysilia Tanhati, Senin, 9 Mei 2022 | 15:00 WIB
Bertahan selama ribuan tahun, kini Koloseum jadi ikon warisan Romawi juga simbol pertumpahan darah. ( Photoholgic/Unsplash)

Commodus sendiri mungkin adalah kaisar yang paling erat hubungannya dengan Koloseum, terkenal karena kegemarannya bertarund di arena. Lahir sebagai putra Marcus Aurelius, Commodus merendahkan dirinya dengan berpartisipasi dalam pertarung di arena.

Tidak pernah kalah dalam pertarungan membuatnya sering membual. Padahal, alih-alih menyerangnya, lawannya akan menunduk takut pada kaisar. Commodus terkenal membantai banyak binatang eksotis. Dalam satu pertarungan, dia membawa kepala burung unta yang dipenggal. “Konon itu menjadi isyarat bagi politisi tua bahwa mereka akan jadi yang berikutnya,” tutur Johns.

Gladiator, olahragawan dan selebriti Romawi

Para gladiator di Roma, olahragawan dan selebriti pada zaman mereka, memberikan kehidupan dan anggota tubuh untuk hiburan.

Sebagian besar gladiotor berasal dari kelompok paling bawah dalam kelas sosial. Mereka juga budak atau penjahat yang akan dihukum mati. Beberapa, seperti Spartacus, memberontak melawan nasib mereka, seringkali dengan sia-sia.

Yang yang lainnya akan mencapai ketenaran, ketenaran, dan bahkan kekayaan. Gladiator biasanya menyimpan uang hadiah dan hadiah lainnya, dan keterampilan mereka sangat dihargai. Suetonius bahkan menuduh Kaisar Tiberius menawarkan sejumlah uang agar gladiator mau kembali bertarung.

Gladiator dilatih di sekolah khusus. Yang terbesar di Roma adalah Ludus Magnus, dibangun oleh Domitianus pada akhir abad ke-1 M tepat di sebelah timur Koloseum.

  

Baca Juga: Eksekusi Sadis dan Kematian Mengerikan Tahanan Romawi di Koloseum

 Baca Juga: Seperti Apa Perkembangan Kehidupan Beragama Bangsa Romawi Kuno?

 Baca Juga: Catatan Perjalanan Kuno: Bagaimana Cara Orang Romawi Bepergian?

 Baca Juga: Lima Metode Eksekusi Mati yang Paling Mengerikan di Era Romawi