Prajurit Romawi kuno dan sejarawan Ammianus Marcellinus menulis tentang Hun, “Mereka dapat melakukan gerakan cepat dan aksi yang tidak terduga. Tentara Hun dapat berpencar secara tiba-tiba menjadi kelompok kecil. Mereka bergerak ke sana-sini, melakukan kekacauan dan pembantaian besar-besaran.”
Teknik khas suku Hun yang mengerikan lainnya adalah menjarah dan membakar kota-kota. Mereka melakukan ini di sepanjang jalan yang dilaluinya.
Membantu menjatuhkan Kekaisaran Romawi Barat namun gagal di Konstantinopel
Sepanjang puncak kepemimpinannya yang mengerikan, Attila membakar dan menghancurkan sebagian besar Kekaisaran Romawi Timur. Dia kemudian pindah ke Barat. Bangsa Hun menjarah dan menghancurkan seluruh provinsi Galia, diikuti kemudian dengan penyerbuan di sebagian besar Italia.
Meskipun rekor mereka tidak sepenuhnya sempurna di tempat ini, mereka melakukan kerusakan yang cukup besar. “Ini membuat kondisi ekonomi Romawi Barat terpuruk,” tambah Crawford lagi.
Dengan populasi yang semakin berkurang dan kehancuran finansial, Romawi Barat tidak lagi mampu mempertahankan diri dari penjajah luar. Inti yang melemah inilah yang akhirnya menyebabkan runtuhnya seluruh Kekaisaran Barat.
Baca Juga: Atilla sang Hun, Mimpi Buruk Bangsa Romawi yang Menjadi Kenyataan
Baca Juga: Potongan Tangan yang Mengerikan Dekat Benteng Hadrian di Romawi
Baca Juga: Nestapa Hewan-Hewan Buas Jadi Komoditas Tontonan Publik Romawi
Baca Juga: Kisah Tragis Gladiator, sang Pahlawan di Dunia Hiburan Romawi Kuno
Meskipun ia memiliki rekor pertempuran yang hampir sempurna, Attila dan pasukannya tidak berhasil menaklukkan Konstantinopel. Kaisar Theodosius II telah membangun tembok tinggi yang kuat di sekitar kota besar. Tembok ini dibuat untuk melindungi kekaisaran dari Attila dan penunggang kudanya yang mengerikan.