Baca Juga: Perusahaan Makanan Asal Israel Kembangkan Makanan Dari Belalang
Narsisme diukur dengan berbagai pasangan pernyataan dan meminta individu untuk memilih salah satu yang relevan. Satu pasangannya terdiri dari "Saya suka menjadi pusat perhatian" dan "Saya lebih suka berbaur dengan orang banyak."
"Kami berhipotesis bahwa kepala unit bisnis yang memiliki sifat-sifat itu akan menjadi orang yang mengatakan, 'Kami tidak ingin bekerja dengan Anda. Kami punya keterampilan dan pengetahuan yang cukup dan kemampuan yang kami punya akan bekerja secara sendirinya'," terang Gupta. "Itu sangat kuat dibuktikan berdasarkan desain penelitian kami."
Hasilnya pun sesuai dengan hipotesis yang diterangkan Gupta. Narsisme kepala unit dapat mencegah berbagi pengetahuan dan informasi antarunit. Kecenderungan itu berkurang di lingkungan yang cepat berubah atau kompleks karena mengejar ide-ide dari eksternal unit.
Namun, ketika bisnis memiliki persaingan antarunit yang tinggi, narsisme lebih menggoda kepala unit untuk membedakan diri dari unit lain.
Gupta menjelaskan, penelitian ini punya banyak implikasi bagi perusahaan. Salah satunya, saat suatu perusahaan ingin mengisi peran yang membutuhkan penyebaran pengetahuan, manajer sebaiknya memperhatikan tanda-tanda ciri kepribadian narsistik. Perusahaan juga dapat merancang organisasi dan struktur penghargaan yang mendorong kerja sama di antara personel saat ini.
"Ada dua pandangan tentang bagaimana perusahaan multi-bisnis menciptakan nilai," kata Gupta. "Satu perspektif adalah Anda ingin menjalankan organisasi seperti pasar internal. Semua unit secara aktif bersaing untuk mendapatkan sumber daya dari kantor pusat perusahaan, dan persaingan itulah yang memungkinkan kinerja yang unggul.
"Jenis penelitian ini bertentangan dengan intisari itu. Jika Anda menciptakan persepsi persaingan di dalam sebuah organisasi, maka itu akan memiliki beberapa efek hilir. Anda pada dasarnya akan meninggalkan beberapa aktivitas berbagi pengetahuan yang penting."