"Jika saya tahu saya harus menyelesaikan pekerjaan dalam waktu empat hari untuk menikmati hari ekstra itu, saya pikir itu akan menjadi insentif yang bagus," katanya kepada BBC.
Baca Juga: Inilah Pekerjaan yang Paling Banyak Peminatnya pada Abad Pertengahan
Baca Juga: Awal Kemunculan Wanita Karir di Amerika Serikat yang Mengubah Dunia
Baca Juga: Pendidikan dan Pekerjaan Era Digital Jadi Sorotan Forum B20 Indonesia
Baca Juga: Cara Mengatasi Stres Akibat Lelah Kerja Menurut Para Psikolog
Uji coba pola kerja empat hari dalam seminggu di Inggris merupakan uji coba terbesar di dunia karena melibatkn 3.000 pekerja. Uji coba ini merupakan bagian dari inisiatif di seluruh dunia dan berjalan bersamaan dengan uji coba serupa yang lebih kecil di Irlandia, AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
"Uji coba di Inggris ini bersejarah," kata Juliet Schor, peneliti utama dlam proyek global kerja 4 hari seminggu ini, dan seorang ekonom dan sosiolog di Boston College.
"Dasar dari gerakan ini adalah bahwa ada aktivitas yang terjadi di banyak tempat kerja, terutama tempat kerja kerah putih, yang produktivitasnya rendah dan Anda dapat memotongnya tanpa merugikan bisnis."
"Berpegang teguh pada sistem yang kaku, berusia berabad-abad, berbasis waktu tidak masuk akal," tambah Schor.
"Anda bisa 100% produktif dalam 80% waktu di banyak tempat kerja, dan perusahaan-perusahaan yang mengadopsi ini di seluruh dunia telah menunjukkan hal itu."