Baca Juga: Jimat Belati Kuno dari Zaman Besi Ditemukan di Rumah Tua Skotlandia
Baca Juga: Bulla, Kalung Jimat bagi Anak-Anak Romawi sebagai Pelindung Diri
Baca Juga: Mengapa Patung-Patung Pria Yunani Kuno Memiliki Penis yang Kecil?
Mengenai pilihan logam, mungkin orang yang memesan atau membeli perhiasan memiliki cukup uang untuk logam berkualitas lebih tinggi. "Pemilihan perak sebagai bahan bisa karena berbagai alasan, salah satunya karena pemakainya mampu membelinya dan liontin itu kemudian juga menjadi objek pajangan," kata Rob Collins, manajer proyek dan koordinator penelitian di Newcastle University's School of History, Classics and Archaeology.
"Namun, saya menduga perak juga memiliki sifat magis atau afiliasi yang terkait dengannya sebagai bahan," tambah Collins, yang telah mempelajari dan menulis tentang artefak seperti ini.
Seperti diketahui, gambar atau bentuk penis sering ditemukan di artefak, prasasti, ukiran hingga liontin dari zaman Romawi kuno. Motif tersebut merupakan motif yang sangat populer.
Alih-alih terlihat erotis, simbolismenya di sini sering dikaitkan dengan perlindungan, kesuburan, dan bahkan penyembuhan. Simbol-simbol tersebut sangat dihargai ribuan tahun yang lalu dalam budaya Romawi kuno. Seperti misalnya temuan di dekat Tembok Hadrian, Inggris baru-baru ini juga mengungkap serangkaian gambar penis.
Menurut arkeolog, simbol tersebut mungkin sebagai bentuk perlindungan spiritual di wilayah yang tegang secara politik ketika itu. Setidaknya 59 lukisan telah ditemukan di sepanjang dinding sejauh ini, tetapi sebagian besar situs individu hanya memiliki empat atau lebih.