Bangsa Romawi Percaya Cermin Pecah Bisa Membawa Petaka, Apa Alasannya?

By Sysilia Tanhati, Senin, 13 Juni 2022 | 08:00 WIB
Orang Romawi percaya bahwa dewa mengamati jiwa melalui cermin. (Fares Hamouche/Unsplash)

Kami juga menghindari cedera atau kematian saat melintasi jalan yang sibuk dengan mengenali pola lalu lintas. Makan dan menghindari kecelakaan sama-sama melibatkan pembelajaran pola sebab-akibat yang nyata.

Namun, terkadang otak kita menyimpulkan pola sebab-akibat yang tidak nyata. Anda tidak percaya ketika diberi jimat keberuntungan oleh seorang teman. Beberapa hari berlalu dan tidak ada hal buruk yang terjadi.

Meskipun ini hanya kebetulan, otak menyimpulkan suatu pola. Ini mungkin membuat Anda percaya bahwa jimat tersebut membawa keberuntungan. Maka takhayul pun terbentuk.

   

Baca Juga: Liontin Perak Romawi Kuno Berbentuk Penis Ditemukan di Inggris

Baca Juga: Batu Bergambar Penis Romawi Kuno Ditemukan di Dekat Tembok Hadrian

Baca Juga: Bangsa Romawi Ternyata Tidak Sebersih yang Dibayangkan, Ini Buktinya

Baca Juga: Vila Kaisar Romawi Hadrian, Cerminan Penguasa yang Berbudaya

    

Kepercayaan takhayul juga diperoleh dari orang tua atau selama pergaulan sosial. Kemudian, takhayul yang kita percaya pun beredar tanpa batas di antara keluarga dan teman. Didukung oleh gosip, media sosial, dan media massa. Makin banyak orang yang mendukung takhayul itu, maka makin dipercaya dan bertahan lama.

Takhayul: bermanfaat atau berbahaya?

Jika takhayul terjadi untuk membuat kita lebih berhati-hati di sekitar cermin, tidak ada salahnya. Menurut Markovsky, takhayul dapat menurunkan stres dan meningkatkan kinerja ketika berada dalam situasi sulit. Sisi positifnya, hal ini bisa menyenangkan dan menarik untuk dibicarakan.

Di sisi lain, seseorang perlu berhati-hati dan jangan mempercayai takhayul dengan gelap mata. Takhayul adalah kepercayaan palsu yang sering kali dapat menimbulkan kecemasan dan rasa bersalah. Ini dapat membuat kita merasa bertanggung jawab atas kejadian buruk.

“Jadi dalam hal ini, akal sehat sangat penting untuk membedakan takhayul dan fakta,” kata Markovsky.