Aurelianus, Kaisar Penyelamat Romawi yang Dilupakan oleh Sejarah

By Sysilia Tanhati, Kamis, 16 Juni 2022 | 12:06 WIB
Meskipun pemerintahannya hanya berlangsung selama lima tahun (270-275), Kaisar Aurelianusus melakukan beberapa hal yang luar biasa. (Giovanni Battista Tiepolo/Museo del Prado)

Yang pertama adalah reformasi pangan. Aurelianus bertekad untuk menghindari kerusuhan perkotaan yang menodai awal pemerintahannya. Cara terbaik untuk melakukannya adalah membuat orang-orang bahagia. Ia meningkatkan jumlah makanan gratis yang dibagikan kepada orang-orang Romawi. Roti, daging babi, garam, dan minyak masuk dalam ransum gratis untuk masyarakat.

Untuk merevitalisasi industri pembuatan anggur dan memastikan bahwa tanah terlantar digunakan, kadang anggur gratis pun dibagikan.

Kaisar juga mencoba mengembalikan kepercayaan pada sistem moneter kekaisaran. Koin perak Romawi direndahkan secara besar-besaran selama abad ketiga. Untuk melawan inflasi yang merajalela, Aurelianus bertujuan untuk mencetak koin dengan jaminan perak hingga 5%.

Tembok Aurelianus yang melindungi Roma dari serangan suku-suku Barbar. (Wikipedia)

Kaisar Aurelianus adalah penguasa Roma yang tak terbantahkan. Ia adalah komandan yang dicintai oleh pasukannya serta kaisar yang dipuja oleh rakyatnya. Bahkan para elit, yang menjadi target kenaikan pajak, tidak dapat menyangkal peran Aurelianus dalam menyatukan kembali kekaisaran. Zaman keemasan baru menunggu Romawi di masa depan.

Akhir yang tak terduga

Tampaknya Aurelianus menjadi korban dari karakter yang ‘sulit’. Ia terkenal karena menghukum pejabat dan tentara yang korup tanpa ampun. Sekretaris pribadi kaisar memalsukan daftar yang berisi nama-nama komandan senior yang diduga akan ‘dibersihkan’ oleh kaisar.

Takut kehilangan nyawa, petugas memutuskan untuk bertindak duluan dan membunuh Aurelianus. Ketika menyadari kesalahan karena membunuh kaisar, semua sudah terlambat. Pelakunya dihukum, Aurelianus didewakan.

Jasa Aurelius yang terlupakan

Satu dekade setelah Aurelianus meninggal, kekaisaran yang sudah disatukannya dengan upaya keras pun menjadi kacau. Misi Aurelianus dilanjutkan oleh Diokletianus pada tahun 284, yang menyelesaikan konsolidasi Kekaisaran Romawi. Ironisnya, Diocletianus-lah yang kemudian dikenal oleh sejarah sebagai kaisar agung. Sementara ingatan akan jasa Aurelianus pun perlahan memudar.

   

Baca Juga: Vila Kaisar Romawi Hadrian, Cerminan Penguasa yang Berbudaya

Baca Juga: Abaikan Kebijakan, Tentara Romawi Gagal Jaga Perbatasan dari Suku Goth

Baca Juga: Tidak Semua Orang Romawi Bersedia Menjadi Kaisar, Apa Sebabnya?

Baca Juga: Mengapa Bangsa Romawi Kerap Memiliki Kaisar yang Gila dan Sesat?

     

Selain oleh kalangan akademisi, jasa Aurelianus tidak banyak diketahui. Tetapi ‘kaisar yang tak terkalahkan’ meninggalkan warisan yang tidak dapat dengan mudah dihapus. Serangan militer tak kenal lelah memperpanjang umur Kekaisaran Romawi. Ini memungkinkan Diokletianus dan Konstantinus meletakkan dasar bagi kelangsungan hidup kekaisaran di timur atau Kekaisaran Bizantium.

Penerus Aurelianus melanjutkan pekerjaannya, mengelilingi kantor kekaisaran dengan kemegahan dan upacara, mengubah penguasa menjadi otokrat.

Tembok monumental Roma, dibangun di bawah Aurelianus, memainkan peran penting dalam sejarahnya. Tembok ini melindungi kota abadi dari gelombang penjajah yang tak terhitung jumlahnya. Kini, tembok Aurelianus menjadi saksi bisu sejarah kaisar hebat yang namanya dilupakan oleh sejarah.