Heinrich Himmler, Sosiopat Brutal nan Cerdik Perancang Holocaust

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 18 Juni 2022 | 14:00 WIB
Jutaan orang, sebagian besar orang Yahudi, dibunuh oleh Jerman Nazi di kamp. (Wikimedia)

Himmler dan bangkitnya SS

Ketika komandan SS Erhard Heiden mengundurkan diri, Himmler menjadi Reichsführer-SS yang baru. Dalam setahun, keanggotaannya bertambah dari 390 orang menjadi sekitar 3.000 orang.

Dengan peningkatan kekuatan Partai Nazi yang luar biasa, Himmler juga makin memperkuat SS. Pada tahun 1933, jumlah anggotanya mencapai 52.000. Semua anggota ini dipilih secara khusus karena kualitas ‘Arya’ mereka.

 Baca Juga: Tahanan Ini Diminta Pilih Eksekusi Mati Suntik atau dengan Gas Nazi

 Baca Juga: Sousa Mendes dan Kisah Heroiknya, Selamatkan Ribuan Jiwa dari Nazi

 Baca Juga: Satu-Satunya Orang Jerman yang Dihargai oleh Hitler dan Kennedy

Terobsesi dengan ras, ia memiliki catatan silsilah anggota SS. Ia juga membuat rencana penambahan keturunan anak-anak Arya dari sekelompok orang yang dipilih khusus. Semua orang pilihan ini memenuhi standar Arya.

Pada bulan Maret 1933, Himmler mendirikan kamp konsentrasi resmi pertama di Dachau. Kamp itu digunakan sebagai kamp kerja dan menjadi model bagi semua kamp masa depan. Kamp-kamp itu akhirnya menjadi rumah tidak hanya bagi lawan politik tetapi juga bagi penjahat, gelandangan. Siapa pun yang dianggap tidak diinginkan layak masuk kamp tersebut.

Perang Jerman melawan kekuatan barat di Eropa

Selama perang Jerman melawan kekuatan barat di Eropa, Himmler merancang Generalplan Ost. Ia menyerukan penaklukan negara-negara timur, yaitu negara-negara Baltik, Polandia, Belarusia, dan sebagian Ukraina. Upaya ini membuat penduduknya dideportasi atau kelaparan dan membuat 31 juta orang yang tinggal di daerah tersebut mati kelaparan. “Semua ini dilakukan agar Jerman bisa menguasai dan tinggal di daerah-daerah itu lagi,” tambah Beyer.

Himmler bahkan secara terbuka menyatakan, “Ini akan menjadi perjuangan rasial yang sangat kejam. 20 hingga 30 juta orang Slavia dan Yahudi akan binasa melalui aksi militer dan krisis pasokan makanan.”

Kamp konsentrasi didirikan di daerah taklukan, dan banyak tahanan ditembak, digas, atau mati kelaparan.