Nationalgeographic.co.id - Perang Dunia Kedua penuh dengan fenomena aneh. Karena sifat konflik, taktik yang tidak konvensional harus digunakan untuk mendapatkan keuntungan dari musuh.
Taktik perang bisa berupa pengembangan banyak teknologi, persenjataan, sampai prajurit terkuat. Polandia memiliki satu tentara yang mungkin akan membuat Anda mengernyitkan dahi. Pasalnya, prajurit perang ini adalah seekor beruang.
Kisah Wojtek dimulai dengan invasi Polandia oleh Uni Soviet. Negara Polandia terbelah dua oleh Uni Soviet dan Reich Ketiga pada tahun 1939. Periode ini menjadi salah satu teror bagi rakyat Polandia di mana banyak kejahatan terhadap kemanusiaan dilakukan.
Selama tahun-tahun mendatang, banyak penduduk Polandia akan mengungsi dengan banyak yang diasingkan dari Polandia ke Uni Soviet. Begitu berada di Uni Soviet, banyak yang akan pergi ke selatan untuk mencapai kamp pengungsi yang didirikan untuk orang-orang buangan Polandia di Teheran, Iran.
Dalam perjalanan ke kamp, sekelompok pengungsi bertemu dengan seorang anak kecil di sebuah stasiun kereta api di Hamadan, Iran. Ia membawa seekor anak beruang kecil yang diambilnya setelah induknya ditembak oleh pemburu.
Salah satu warga sipil yang bepergian ke kamp, Irena Bokiewicz, memutuskan untuk membawa dan merawat anak beruang itu. Irena memberikan beberapa kaleng kornet sebagai gantinya.
Irena merawatnya selama tiga bulan. Karena kekurangan tenaga, anak beruang itu disumbangkan ke Korps II Polandia. Beruang kecil itu pun mendapatkan nama baru "Wojtek". Nama ini merupakan versi singkat dari nama Slavia lama "Wojciech" yang berarti "Prajurit Bahagia".
Wojtek menghabiskan dua tahun berikutnya dengan tentara Polandia yang ditempatkan di Timur Tengah dan segera menjadi maskot favorit di antara banyak maskot hewan lainnya di Angkatan Darat Polandia.
Tidak mudah rupanya merawat anak beruang. Ia mengalami kesulitan menelan, sehingga pengasuhnya harus memberi susu kental melalui botol vodka bekas.
Baca Juga: Aligator yang Selamat dari Perang Dunia II Mati di Usia 84 Tahun
Baca Juga: Virginia Hall, Mata-mata Perempuan Paling Berbahaya di Perang Dunia II
Baca Juga: Hilangnya Dua Kapal Kaisar Gila Caligula akibat Perang Dunia II
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR