Otak dari Holocaust
Di Minsk, pada tahun 1941, Himmler menghadiri penembakan 100 orang Yahudi. Pengalaman itu membuatnya mual. Ia mengkhawatirkan efek mengeksekusi orang dengan cara ini pada moral pasukannya. Akibatnya, Auschwitz diperluas dengan penambahan kamar gas untuk mempercepat genosida. Pada Juli 1942, Himmler mengunjungi fasilitas tersebut dan terkesan dengan efisiensinya.
Bukan hanya orang Yahudi yang menjadi sasaran pemusnahan di kamp-kamp ini. Roma juga menjadi sasaran, sebagian besar diinternir dan dibunuh di Auschwitz atau Dachau. Himmler membenarkan pembunuhannya atas jutaan orang dengan keyakinannya yang kuat pada hierarki rasial. Setelah pemusnahan orang Yahudi dan ras lain, Himmler ingin ‘membiakkan’ ras Arya Nordik murni.
Hampir 6 juta orang dimusnahkan di kamp konsentrasi dan pemusnahan.
Akhir perang
Setelah D-Day, semakin jelas bahwa Jerman kalah perang, didorong mundur di Front Barat dan Timur. Himmler diberi peran pembentukan Volkssturm, milisi wajib militer laki-laki antara usia 16 dan 60.
Kurangnya pelatihan dan peralatan adalah masalah utama, dan 175.000 meninggal di bulan-bulan terakhir perang. Hitler percaya bahwa Volskssturm akan memulai pemberontakan rakyat melawan penjajah.
Meskipun Himmler kurang pengalaman militer, Hitler menunjuknya dengan tugas menghentikan serangan Vistula-Oder Soviet. Sebagai kepala Grup Angkatan Darat Vistula, Himmler menunjukkan ketidakmampuan yang parah. Ia gagal membuat rencana pertempuran yang konkret.
Hampir tidak pernah meninggalkan markas komandonya, Himmler selalu memesan pijat setiap pagi sebelum mulai bekerja. Setelah makan siang, dia akan tidur siang yang panjang. “Akibatnya, hubungan pribadinya dengan Hitler pun memburuk,” ungkap Beyer.
Saat perang hampir berakhir, Himmler mencoba menegosiasikan kesepakatan damai terpisah dengan Sekutu Barat. Dia mengeklaim bahwa krematorium dibangun untuk membuang narapidana yang telah meninggal karena epidemi tifus. Akan tetapi ketika kamp-kamp diperiksa, ia ketahuan berbohong atas klaimnya itu.
Himmler berusaha menghindari penangkapan, tetapi usahanya tidak terlalu terencana sehingga ia dapat ditanggap dengan cepat. Dia menggigit pil sianida selama interogasi dan meninggal dalam waktu 15 menit.
Heinrich Himmler: bagian penting dari kepemimpinan Nazi
Himmler tidak diragukan lagi salah satu orang paling jahat dalam kepemimpinan Nazi. Dia kreatif, cerdas, brutal, dan sosiopat yang sadis. Dalam banyak hal, Himmler membentuk partai Nazi dan perilaku Jerman selama Perang Dunia Kedua. Tanpanya, Holocaust dan pembunuhan brutal mungkin tidak akan terjadi seperti yang mereka lakukan saat itu.