Nationalgeographic.co.id—Kecap atau saus memiliki histori yang panjang dan mengesankan. Seperti halnya kecap, saus tomat yang jadi bagian dari pasta Asia sejatinya punya sejarah unik.
"Nenek moyang kecap modern benar-benar bebas tomat," tulis Stephanie Butler kepada History dalam artikel berjudul The Surprisingly Ancient History of Ketchup yang terbit pada 7 Agustus 2019.
Meskipun tanaman tomat dibawa ke Inggris dari Amerika Selatan pada tahun 1500-an, buahnya tidak dimakan selama berabad-abad karena beberapa orang menganggapnya beracun.
"Ketika orang Inggris kaya makan dari piring timah, misalnya, asam tomat melarutkan timbal ke dalam makanan, menyebabkan keracunan timbal," tambahnya.
Saus tomat memiliki cerita masa lalu yang berasal dari zaman kekaisaran Tiongkok, di mana saus tersebut dibuat dengan isi perut ikan, produk sampingan daging, dan kedelai agar cita rasanya tetap mendekati rasa tomat.
Sebaliknya, pendahulu saus tomat adalah saus ikan yang difermentasi dari Cina selatan. Sejak 300 SM, teks-teks mulai mendokumentasikan penggunaan pasta fermentasi yang terbuat dari isi perut ikan, produk sampingan daging, dan kedelai.
Saus ikan, yang disebut ge-thcup atau koe-cheup oleh penutur dialek Min Selatan, dianggap praktis karena mudah disimpan dalam perjalanan laut yang panjang.
Pasta menyebar di sepanjang rute perdagangan ke Indonesia dan Filipina, di mana pedagang Inggris mengembangkan rasa asin pada bumbunya di awal tahun 1700-an. "Mereka membawa pulang sampel dan segera merusak resep aslinya," terusnya.
Abad ke-18 adalah zaman keemasan untuk kecap. Buku masak menampilkan resep saus tomat yang terbuat dari tiram, kerang, jamur, kenari, lemon, seledri, dan bahkan buah-buahan seperti plum dan persik.
Menurut Stephanie, "biasanya, komponen direbus menjadi konsistensi seperti sirup atau dibiarkan duduk dengan garam untuk waktu yang lama."
Kedua proses ini menghasilkan produk akhir yang sangat melezatkan: ladakan rasa asin dan pedas yang bisa bertahan lama tanpa menjadi busuk.
Satu resep saus tiram dari tahun 1700-an membutuhkan 100 tiram, tiga liter anggur putih, dan kulit lemon yang dibubuhi fuli dan cengkeh. Sementara itu, saus tomat "Prince of Wales" dibuat dari elderberry dan ikan teri.
Baca Juga: Haul Ke-48 Sukarno: Nasi dengan Kecap di Akhir Kekuasaan 'Si Bung'
Baca Juga: Rekayasa Genetik Tomat bisa Jadi Sumber Vitamin D Masa Depan
Baca Juga: Tomat Pedas Seperti Cabai, Rencana Rekayasa Genetika Ilmuwan
Baca Juga: Menurut Studi, Makan Pasta Lebih Sehat dan Mengurangi Lemak Jenuh
Akhirnya, pada tahun 1812, resep pertama untuk saus tomat dengan materil tomat segar yang dianggap aman mulai diperkenalkan kepada dunia. James Mease, seorang ilmuwan Philadelphia, dikreditkan dengan mengembangkan resep. Dia menulis bahwa saus tomat pilihan berasal dari "apel cinta", demikian sebutan tomat saat itu.
Sebelum cuka menjadi bahan standar, pengawetan saus berbahan dasar tomat menjadi masalah, karena buahnya akan cepat membusuk. Sebuah perusahaan yang relatif baru bernama Heinz memperkenalkan formulasinya yang terkenal pada tahun 1876.
Mereka memformulasi resep saus yang mengandung tomat, cuka suling, gula merah, garam dan berbagai rempah-rempah yang lebih tahan lama. Mereka juga mempelopori penggunaan botol kaca, sehingga pelanggan dapat melihat apa yang mereka beli.
Saus tomat berbahan tomat perlahan menjadi bentuk bumbu yang laris di pasar dunia. "Mereka ada di mana-mana di AS dan Eropa," pungkas Stephanie.
Saat ini, Heinz adalah merek saus tomat terlaris di Amerika Serikat, dengan lebih dari 650 juta botol terjual setiap tahunnya.