Nationalgeographic.co.id—Vitamin D biasanya dibuat di dalam tubuh kita setelah kulit terpapar sinar UV B, tetapi sumber utamanya adalah makanan. Masalahnya adalah, sebagian besar makanan mengandung sedikit vitamin D. Hal inilah yang membuat banyak orang di seluruh dunia kekurangan vitamin D dan berdampak secara global.
Para peneliti dalam kelompok Profesor Cathie Martin di John Innes Center menggunakan pengeditan gen untuk mematikan molekul spesifik dalam genom tanaman yang meningkatkan provitamin D3 baik pada buah dan daun tanaman tomat. Itu kemudian diubah menjadi vitamin D3 melalui paparan sinar UVB.
Rincian penelitian tersebut telah terbit di jurnal Nature Plants dengan judul "Biofortified tomatoes provide a new route to vitamin D sufficiency" pada 23 Mei 2022. Penelitian tersebut menjadi harapan baru di masa akan datang untuk menjadikan tomat sebagai sumber vitamin D yang lebih baik.
Seperti diketahui, sebagian besar makanan memang mengandung sedikit vitamin D dan tanaman umumnya merupakan sumber yang sangat buruk. Vitamin D3 adalah bentuk vitamin D yang paling tersedia secara hayati dan diproduksi di dalam tubuh saat kulit terkena sinar matahari.
Di musim dingin dan di dataran tinggi orang perlu mendapatkan vitamin D dari makanan atau suplemen mereka karena matahari tidak cukup kuat bagi tubuh untuk memproduksinya secara alami.
"Empat puluh persen orang Eropa mengalami kekurangan vitamin D dan begitu juga satu miliar orang di seluruh dunia," kata Profesor Cathie Martin dalam rilis media.
Menurutnya, tomat yang diedit gen untuk menghasilkan vitamin D, vitamin sinar matahari, bisa menjadi inovasi sederhana dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah kesehatan global. Tanaman biofortifikasi baru ini dapat membantu jutaan orang dengan kekurangan vitamin D.
Masalah yang berkembang terkait dengan risiko kanker, demensia, dan banyak penyebab utama kematian yang lebih tinggi. Penelitian juga menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D terkait dengan peningkatan keparahan infeksi oleh Covid-19.
Tomat secara alami mengandung salah satu bahan pembangun vitamin D3, yang disebut provitamin D3 atau 7-dehydrocholesterol (7-DHC) dalam daunnya pada tingkat yang sangat rendah. Provitamin D3, biasanya tidak terakumulasi dalam buah tomat matang.
Pada penelitian ini, tim menggunakan pengeditan gen CRISPR-Cas9 untuk melakukan revisi kode genetik tanaman tomat sehingga provitamin D3 terakumulasi dalam buah tomat. Daun tanaman yang diedit mengandung hingga 600 mikro gram provitamin D3 per gram berat kering. Asupan vitamin D harian yang direkomendasikan adalah 10 mikro gram untuk orang dewasa.
Saat menanam tomat, daun biasanya merupakan bahan limbah, tetapi tanaman yang diedit dapat digunakan untuk pembuatan suplemen vitamin D3 yang ramah vegan, atau untuk fortifikasi makanan. "Kami telah menunjukkan bahwa Anda dapat melakukan biofortifikasi tomat dengan provitamin D3 menggunakan pengeditan gen, yang berarti tomat dapat dikembangkan sebagai sumber vitamin D3 nabati yang berkelanjutan," kata Martin.
Source | : | Nature Plants,John Innes Centre |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR