Spesies Baru Tumbuhan Karnivora Bawah Tanah Ditemukan di Kalimantan

By Ricky Jenihansen, Minggu, 3 Juli 2022 | 11:00 WIB
Nepenthes pudica. (Martin Dančák)

Nationalgeographic.co.id - Tim ilmuwan internasional mengumumkan telah menemukan spesies tumbuhan karnivora baru yang luar biasa di wilayah terpencil di Kalimantan Utara, Indonesia. Tanaman tersebut merupakan tanaman kantong semar pertama yang diketahui memiliki perangkap bawah tanah yang berfungsi untuk menangkap mangsa di bawah tanah.

Deskripsi lengkap temuan tersebut telah dipublikasikan di PhytoKeys dengan judul "First record of functional underground traps in a pitcher plant: Nepenthes pudica (Nepenthaceae), a new species from North Kalimantan, Borneo" baru-baru ini. Publikasi tersebut merupakan akses terbuka yang dapat diakses secara daring.

Spesies baru ini dinamakan Nepenthes pudica, yang berasal dari nama latin merujuk perilaku aneh tanaman ini. Nama tersebut berasal dari kata sifat Latin pudicus, yang berarti malu-malu dan mencerminkan fakta bahwa kantong bawahnya tetap tersembunyi dari pandangan.

Nepenthes adalah genus lebih dari 160 spesies tanaman karnivora dalam keluarga Nepenthaceae. Tumbuhan ini terutama tersebar di kawasan tropis dan subtropis Asia Tenggara, dengan pusat keanekaragaman di Kalimantan, Sumatra, dan Filipina.

Sejumlah kecil spesies terdapat di daerah terpencil, termasuk Madagaskar, Seychelles, Srilangka, India timur laut, Tiongkok selatan, Australia timur laut, dan berbagai pulau di Samudra Pasifik barat.

Menurut para peneliti, apa yang mereka pikir kami ketahui tentang tanaman karnivora dengan cepat dipertanyakan setelah mereka menemukan spesies baru.

Habitat tanaman dewasa Nepenthes pudica yang tidak memiliki kantong di pucuk di atas tanah. (Martin Dančák)

Peneliti menjelaskan, spesies baru ini membuat perangkap bawah tanah yang dikembangkan dengan baik, berfungsi penuh dan efektif. Kemampuan untuk menyembunyikan perangkap di bawah tanah seperti spesies ini, menurut peneliti, belum diketahui pada spesies tanaman karnivora mana pun.

"Kami menemukan tanaman kantong semar yang sangat berbeda dari semua spesies lain yang diketahui," kata Martin Dančák dari Palacký University di Olomouc, Republik Ceko dalam pernyataannya. Dančák merupakan penulis utama studi tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal PhytoKeys, di mana timnya menggambarkan spesies baru tersebut.

"Faktanya, spesies ini menempatkan kantong sepanjang 11 cm di bawah tanah, di mana mereka terbentuk di rongga atau langsung di tanah dan menjebak hewan yang hidup di bawah tanah, biasanya semut, tungau, dan kumbang," tambahnya.

Hanya tiga kelompok tumbuhan karnivora lain yang diketahui dapat menjebak mangsa bawah tanah, tetapi mereka semua menggunakan mekanisme perangkap yang sangat berbeda dan, tidak seperti Nepenthes pudica, hanya dapat menangkap organisme yang sangat kecil.

 Baca Juga: Borneo Punya 'Monyet Misteri' Hibrida, Bikin Para Ilmuwan Khawatir

 Baca Juga: Seperti Manusia, Orangutan Juga Belajar dari Sosok Panutannya

 Baca Juga: Hilang 125 Tahun, Burung Hantu Bermata Oranye Terlihat Lagi di Borneo

Tanaman ini membentuk tunas bawah tanah khusus dengan daun yang sepenuhnya putih dan tidak memiliki klorofil. Selain kekurangan pigmentasi hijau normalnya, daun yang menopang kantong dikecilkan menjadi sebagian kecil dari ukuran normalnya. Kantong, bagaimanapun, mempertahankan ukurannya dan seringkali juga berwarna kemerahan.

"Menariknya, kami menemukan banyak organisme yang hidup di dalam kantong, termasuk larva nyamuk, nematoda, dan spesies cacing yang juga digambarkan sebagai spesies baru," jelas Václav ermák dari University of Mendel di Brno, Republik Ceko, yang juga bagian dari tim peneliti.

Spesies yang baru ditemukan ini tumbuh di puncak punggung bukit yang relatif kering pada ketinggian 1.100-1.300 mdpl. Menurut penemunya, ini mungkin mengapa ia berevolusi untuk memindahkan perangkapnya ke bawah tanah.

"Kami berhipotesis bahwa rongga bawah tanah memiliki kondisi lingkungan yang lebih stabil, termasuk kelembaban, dan mungkin juga ada lebih banyak mangsa potensial selama periode kering," tambah Michal Golos dari Bristol University, Inggris, yang juga mengerjakan tanaman aneh ini.

Perangkap Nepenthes pudica berada di dalam tanah. (Martin Dančák)

Nepenthes pudica adalah endemik Kalimantan dan hanya diketahui dari beberapa daerah yang berdekatan di bagian barat kecamatan Mentarang Hulu provinsi Kalimantan Utara Indonesia. Karena distribusinya yang terbatas, ukuran populasi yang kecil dan kemungkinan hilangnya habitat, spesies ini memenuhi syarat untuk ditetapkan status konservasi awal sebagai Sangat Terancam Punah berdasarkan kategori dan kriteria Daftar Merah IUCN.

"Penemuan ini penting untuk konservasi alam di Kalimantan Indonesia, karena menekankan pentingnya sebagai hotspot keanekaragaman hayati dunia," kata Wewin Tjiasmanto, peneliti di Yayasan Konservasi Biota Lahan Basah yang membantu menemukan spesies baru ini.

"Kami berharap penemuan tanaman karnivora yang unik ini dapat membantu melindungi hutan hujan Kalimantan, terutama mencegah atau setidaknya memperlambat konversi hutan asli menjadi perkebunan kelapa sawit."