Napak Tilas Jejak sang Diktator Romawi Julius Caesar di Kota Abadi

By Sysilia Tanhati, Selasa, 12 Juli 2022 | 08:00 WIB
Kisah hidupnya begitu menarik untuk diikuti. Napak tilas jejak sang diktator Romawi Julius Caesar di Kota Abadi menjadi kegiatan yang tidak boleh dilewati. (Roxana Crusemire)

Nationalgeographic.co.id—Mulai dari artis hingga politisi, semua menyebut Roma sebagai rumahnya. Terkenal sejak zaman Romawi kuno sampai sekarang, Kota Abadi ini turut berperan dalam penentuan jalan hidup Julius Caesar. Lahir dan meninggal di kota Roma, Caesar merupakan pemimpin militer sekaligus politisi paling cerdik di masanya. Ia memperluas wilayah Romawi dan menjadi diktator yang akhirnya dibunuh oleh para musuhnya. Kematiannya akhirnya membuka jalan bagi sistem kekaisaran. Kisah hidupnya begitu menarik. Maka tidak heran jika napak tilas jejak sang diktator Romawi Julius Caesar di Kota Abadi tidak boleh dilewatkan.

Roma merupakan gudang bagi bangunan ikonik bersejarah peninggalan Romawi. Sebut saja Colosseum, Pantheon, tempat pemandian Caralla, hingga Roman Forum. Berbekal catatan sejarah, Anda bisa berimajinasi saat melakukan napak tilas jejak tokoh sejarah yang penuh kontroversi ini.

Julius Caesar lahir di Roma, pada tanggal 12 atau 13 Juli tahun 100 Sebelum Masehi. Melalui kombinasi kecerdasan politik, karisma, dan suap, ia dengan cepat naik ke tampuk kekuasaan. Tahun 49 Sebelum Masehi, setelah memenangkan perang saudara, Caesar akhirnya menjadi diktator Romawi.

Sebagai diktator, ia melakukan banyak perubahan. Mulai dari menetapkan siapa saja yang dapat dianggap sebagai warga negara Romawi hingga mengubah kalender Romawi. Pemerintahannya yang singkat berakhir dengan pertumpahan darah. Ia ditikam oleh sekelompok senator Romawi di Theatrum Pompeii pada 15 Maret 44 Sebelum Masehi.

Awal yang tidak mudah, lahir di kawasan kumuh Subura

Meski meninggal sebagai orang paling berkuasa di Republik Romawi, hidupnya tidak diawali dengan kemewahan. “Caesar lahir di keluarga miskin di daerah kumuh Romawi di Subura,” tutur Natasha Geiling di laman Smithsonian Magazine. Ia juga menghabiskan masa mudanya di tempat itu.

Julius Caesar lahir di kawasan distrik lampu merah, Subura. Kini, wilayah yang bernama Monti memiliki restoran-restoran yang wajib dicoba saat berkunjung. (Gabriella Clare Marino)

Kini, wilayah di mana Subura pernah berdiri dikenal sebagai Monti. Tempat ini terletak di antara Via Cavour dan Via Nazionale, di sebelah timur Forum Romawi. Jika Subura menjadi distrik lampu merah ketika Caesar hidup, Monti kini dipenuhi dengan restoran-restoran yang wajib dicoba.  

Via Appia Antica, jalan penting yang diperbaiki oleh Julius Caesar

Via Appia Antica, ‘Queen of Roads’, dibangun pada 312 Sebelum Masehi. Seiring berjalannya waktu, jalan ini terus diperpanjang hingga ke Pelabuhan Brindisi. Via Appia Antica menjadi jalan terpenting Romawi dan bahkan mungkin jalan terpenting di dunia. “Via Appia Antica membuka jalan bagi Romawi ke Timur,” Geiling menambahkan.

Via Appia Antica membuka jalan bagi Romawi ke Timur. (Antonio Marco)

Pada saat Julius Caesar naik ke tampuk kekuasaan, jalan itu rusak. Merasakan pentingnya jalan menuju kota Roma, ia menjadi kurator Via Appian pada 66 Sebelum Masehi. Sejumlah besar dana negara digunakan untuk memastikan restorasinya. Langkah ini kemudian memberinya dukungan politik, yang terbukti penting dalam memajukan karir politiknya.