"Dan itu menunjukkan kesamaan antara kerak Mars yang sangat tua, berusia sekitar 4,53 miliar tahun, dan benua Bumi saat ini."
Menurutnya, wilayah yang mereka identifikasi sebagai sumber sampel meteorit Mars yang unik ini merupakan jendela sejati ke lingkungan planet paling awal, "Termasuk Bumi, yang hilang dari planet kita karena tektonik dan erosi lempeng," jelasnya.
Baca Juga: Membawa Sampel Planet Mars ke Bumi, Amankah? Beberapa Orang Khawatir
Baca Juga: Reaktor Masa Depan, Menyediakan Oksigen dan Membangun Koloni di Mars
Baca Juga: Selidik Paparan Air Pada Meteorit Mars Berusia 1,3 Miliar Tahun
Baca Juga: Mikroba Jenis Baru Ini Bantu Singkap Pembentukan Makhluk Hidup Mars
Sementara itu, Profesor Gretchen Benedix mengatakan, penelitian ini, telah membuka jalan untuk menemukan lokasi lontaran meteorit Mars lainnya. Dan untuk menciptakan pandangan yang paling lengkap dari sejarah geologi Planet Merah.
Benedix adalah seorang peneliti di Space Science and Technology Center di Curtin University dan Departemen Ilmu Bumi dan Planet di Western Australian Museum.
"Kami juga mengadaptasi algoritma yang digunakan untuk menentukan titik ejeksi Black Beauty dari Mars untuk membuka rahasia lain dari Bulan dan Merkurius."
Hasil ini, katanya, akan membantu mengungkap sejarah geologi mereka dan menjawab pertanyaan yang yang akan membantu penyelidikan Tata Surya di masa depan. "Seperti program Artemis untuk mengirim manusia ke Bulan pada akhir dekade ini atau misi BepiColombo, di orbit sekitar Merkurius pada tahun 2025," katanya.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo