Nationalgeographic.co.id—Mars dan Bumi punya beberapa kemiripan. Kemiripan itulah yang membuat para ilmuwan menggali bagaimana kehidupan bisa terbentuk di planet Mars dengan meneliti apa yang ada di Bumi.
Sebuah studi di the ISME Journal 8 April 2022, mencoba menyelidiki pembentukan kehidupan Mars dengan mengambil mikroba dari sedimen permukaan dekat Lost Hammer Spring, Kanada, 900 kilometer selatan Kutub Utara.
Lingkungan di tempat ini sangat asin, sangat dingin, dan hampir bebas oksigen di bagian Arktik Kanada. Mikroba yang diambil ini pun belum pernah diidentifikasi sebelumnya, sehingga para peneliti menggali tentang metabolismenya.
"Butuh beberapa tahun bekerja dengan sedimen sebelum kami berhasil mendeteksi komunitas mikroba aktif," jelas Elisse Magnuson, penulis pertama makalah dari Natural Resource Sciences, McGill University, Kanada, dikutip dari rilis.
"Rasa asin lingkungan mengganggu ekstraksi dan pengurutan mikroba, jadi ketika kami dapat menemukan bukti komunitas mikroba aktif, itu adalah pengalaman yang sangat memuaskan."
Mikroba ini unik karena bisa bertahan hidup di kawasan serupa dengan Mars. Mereka bertahan hidup dengan memakan dan menghirup senyawa anorganik sederhana yang juga ditemukan di Mars. Senyawa itu seperti metana, sulfida, sulfat, karbon monoksida, dan karbon dioksida.
Lost Hammer Spring merupakan salah satu mata air terestrial terdingin dan terasin yang ditemukan saat ini. Di sana air mengalir melalui 600 meter lapisan beku ke permukaan yang sangat asin.
Aliran diketahui mengalir terus-menerus walaupun kondisi sekitar di bawah minus lima derajat celsius dan hampir tidak mengandung oksigen. Tingginya konsentrasi garam membuat mata air terjaga dari pembekuan dan mempertahankan habitat air cair di bawah suhu beku.
Kondisi ini serupa dengan yang ada di daerah tertentu di Mars. Deposit garam tersebar luas dan kemungkinan mata air garam dingin telah dipantau. Penelitian sebelumnya telah mengungkap bahwa mikroba di lingkungan seperti di Mars ini bisa jadi petunjuk, untuk mencari mikroba hidup dan aktif di planet tetangga kita.
Pada mikroba itu, para peneliti mengisolasi dan mengurutkan DNA dari komunitas mata air. Mereka pun merekonstruksi genom dari sekitar 110 mikroorganisme, sebagian besar belum pernah terlihat sebelumnya.
Genom ini memungkinkan para peneliti menentukan bagaimana makhluk-makhluk itu bertahan dan berkembang di lingkungan ekstrem dan unik. Pemahaman inilah yang menjadi cara lain membuka peluang bagaimana kehidupan bisa terbentuk di lingkungan yang sama di planet lain.
Source | : | McGill University |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR