Jadi Orang Paling Berkuasa, Bagaimana Kaisar Romawi Bersenang-senang?

By Sysilia Tanhati, Jumat, 22 Juli 2022 | 13:00 WIB
Bukan tugas yang mudah untuk memimpin kekaisaran yang begitu besar dan penuh intrik. Ini mungkin membuat orang bertanya-tanya: bagaimana kaisar Romawi bersenang-senang? (Jan Steen)

Nationalgeographic.co.id—Selain mengemban tugas penting, menjadi seorang kaisar Romawi itu penuh risiko. Mereka memiliki banyak musuh. Maka tidak heran jika banyak kaisar Romawi yang mati dibunuh atau tewas di medan perang. Bukan tugas yang mudah untuk memimpin kekaisaran yang begitu besar dan penuh intrik. Ini mungkin membuat orang bertanya-tanya: bagaimana kaisar Romawi bersenang-senang?

Kekaisaran Romawi adalah Kekaisaran yang paling lama bertahan dalam sejarah, hampir selama dua milenium. Kontribusinya terhadap budaya, seni, bahasa, dan sains sangat besar. Beragam penelitian bahkan terus dilakukan hingga kini.

Setiap kaisar mungkin memiliki cara tersendiri untuk bersenang-senang. Yang umum dilakukan oleh kaisar pada tahun 20 Sebelum Masehi mungkin tidak berlaku bagi kaisar tahun 800 Masehi. Namun ada beberapa hal yang umum dilakukan sepanjang waktu, seperti menonton pertunjungan gladiator atau berpesta pora.

Menikmati seni pertunjukan di teater

Beberapa rekreasi yang dinikmati oleh aisar juga diapresiasi oleh masyarakat umum. Salah satu contohnya adalah teater dan seni pertunjukan. Para elit Romawi bahkan memiliki genre favorit yaitu satire. Penggambaran alegoris ini menyoroti bahaya segala sesuatu yang berlebihan. Ironisnya, ini dinikmati oleh mereka yang paling banyak menerapkannya, yaitu orang kaya.

Banyak kaisar juga benar-benar menikmati pertunjukan yang bagus, bahkan ada kaisar yang tidak segan-segan menjadi aktor. Kaisar Romawi, terkenal karena kekejamannya, Nero mengangkat dirinya jadi aktor. “Ia akan terus memaksa agar bisa tampil,” tutur Sal di laman History of Yesterday.

Politik sering dijadikan bahan lawakan oleh sejumlah komedian bermental baja. Namun melawak tentang politik di zaman Romawi ini bisa membuat nyawa melayang. (Naples National Archaeological Museum)

Sementara orang Romawi menyukai teater, aktor dianggap lebih buruk daripada pelacur. Profesi itu dianggap secara moral dipertanyakan dan akting umumnya dianggap sebagai pekerjaan rendahan.

Terlepas dari prasangka orang Romawi terhadap aktor, para aktor tampaknya menyukai pekerjaan mereka.

Petualangan seks

Preferensi seksual elit Romawi kuno sering dianggap sebagai salah satu aspek aneh dari Kekaisaran besar ini. Para bangsawan, terutama kaisar, seakan tidak pernah kekurangan kegiatan seksual. Mulai dari yang biasa sampai yang membuat kita mengernyitkan dahi.

Caligula terkenal suka pilih-pilih. Terkenal sebagai kaisar gila, ia akan tidur dengan istri pejabat yang ditunjuknya sendiri dan kemudian membual tentang hal itu. Nafsu seksualnya begitu signifikan sehingga dia dikatakan melakukan hubungan seksual dengan saudara perempuannya juga. Namun, para sejarawan sekarang percaya bahwa klaim tersebut dilebih-lebihkan.

Kaisar Tiberius dicap sebagai seorang pedofil. Ia dipercaya telah memaksa keponakannya, Caligula, untuk berhubungan seks dengan seorang pelacur laki-laki di bawah umur.

Julius Caesar sang diktator pun punya kisah tersendiri. Konon, ia merupakan pengagum bentuk tubuh manusia. Dipercaya sebagai seorang biseksual, Caesar dikabarkan memiliki hubungan asmara dengan pria selama kampanye militernya. Salah satunya adalah Raja Nicomedes dari Bitinia, Sal menambahkan.

Pertunjukan brutal

Gladiator merupakan salah satu aspek dari kebudayaan Romawi kuno yang sangat penting. Brutal dan penuh darah, pertandingan gladiator sangat disukai oleh orang Romawi, termasuk kaisar. Bahkan gladiator jadi alat bagi kaisar untuk menarik simpati publik.

Sebagian besar kaisar Romawi menyukai pertandingan gladiator, tidak terkecuali Caligula. Kekejamannya yang gila ditunjukkan lewat perombakan pertandingan gladiator di masa kepemimpinannya. Para tahanan dikorbankan atau dipaksa untuk bertarung dengan hewan buas, seperti singa.

Agar penonton betah, pertunjukan paruh waktu 'damnatio ad bestias' yang sadis pun diselenggarakan. Di sini para tahanan diumpan ke binatang buas. (Henryk Siemiradzki )

Di bawah kontrol yang sangat ketat, Caligula pun ikut bertanding melawan gladiator. Namun kaisar gila ini bukan satu-satunya yang berada di dalam arena. Commodus, kaisar terkenal lainnya yang menjadikan dirinya sebagai gladiator. Ia akan memaksa penonton yang tidak bersenjata untuk melawannya. Setelah menang telak, Commodus menghadiahi dirinya sendiri sejumlah besar uang.

Anggur dan santapan mewah

Kaisar-kaisar Romawi menyukai hidangan lezat dan anggur yang baik. Makanan kaisar sebagian besar terdiri dari daging dan anggur serta buah-buahan dan sayuran.

Mereka gemar mengadakan pesta mewah dan besar untuk pejabat mereka. Terkadang, masyarakat pun menikmati pesta bersama kaisar.

Variasi hidangan dalam acara ini sangat luar biasa, dari lidah merak hingga hewan pengerat (dormice) yang goreng. Anggur berkualitas melengkapi semua hidangan ini.

  

Baca Juga: Orang Romawi Menikmati Pertandingan Gladiator sambil Menyantap Camilan

Baca Juga: Carnivalesque, Ritual Pemakaman Romawi yang Penuh Kegembiraan dan Tawa

Baca Juga: Proses Aneh Membuat Kulit Putih Lambang Kecantikan Wanita Romawi Kuno

    

Saking banyaknya, banyak makanan yang disajikan tidak tersentuh sama sekali. Kaisar Romawi juga menyukai beragam olahan daging babi. Sosis babi panggang dengan anggur, keduanya sulit dilewatkan begitu saja oleh kaisar.

Ketika Kekaisaran Romawi bertambah luas, mereka mulai berdagang rempah-rempah eksotis. Di sinilah revolusi kuliner terjadi. Rempah-rempah digunakan dalam beragam hidangan mereka.

Kehidupan seorang kaisar Romawi bagai langit dan bumi jika dibandingkan dengan masyarakat Romawi umumnya. Banyak dari hobi kaisar yang tidak terbayangkan bagi kebanyakan orang.

Pergaulan bebas yang ekstrem, pesta mewah, dan kunjungan ke teater tidak mungkin dilakukan oleh sebagian besar orang Romawi.

Kaisar Romawi melakukan apa pun yang mereka inginkan untuk bersenang-senang. Meskipun terkadang mereka perlu meredam keinginannya untuk memastikan Pengawal Praetorian tidak menggulingkan mereka. Tidak mudah memang menjadi kaisar Romawi!

   

Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo