Nationalgeographic.co.id - Masyarakat Romawi memiliki gaya hidup yang cukup unik dan mewah yang menonjol jika dibanding budaya lainnya. Misalnya posisi makan saat dalam perjamuan. Orang-orang di zaman modern akan duduk saat perjamuan atau bahkan ada yang makan sambil berdiri. Sedangkan orang Romawi suka makan sambil berbaring. Apakah mereka merasa nyaman dan tidak takut tersedak?
Adaptasi dari budaya Yunani kuno
Kebiasaan ini diadaptasi dari orang Yunani kuno yang sudah melakukannya sejak abad ke-7 Sebelum Masehi. Saat perjamuan makan, pria elite berbaring, bersandar di bantal, minum, mengobrol, sambil memanjakan diri.
Mereka makan sambil berbaring sambil dilayani oleh para pelayan. Itu adalah tanda kekuasaan dan kemewahan yang dinikmati oleh para elite.
Praktik berbaring sambil makan diikuti oleh orang Romawi dengan beberapa penyesuaian. “Wanita terhormat diundang untuk bergabung di perjamuan. Di sini, acara minum juga menjadi bagian dari perjamuan makan,” tutur Shelby Brown dilansir dari laman Getty.
Mereka juga memiliki pengaturan khusus saat perjamuan. Terdapat sofa bagi pengunjung yang umumnya laki-laki. Para tamu berbaring di tiga tempat tidur besar yang ditempatkan dalam bentuk U di triclinium (ruang makan).
Berbaring di perjamuan makan menjadi praktik elite. Pasalnya, tidak semua memiliki tempat luas di rumahnya untuk meletakkan sofa atau tempat tidur besar. Jika sebelumnya perjamuan ini dianggap memalukan bagi wanita terhormat, tetapi di awal kekaisaran, wanita pun ikut serta. Catatan Isidore dari Seville dan Valerius Maximus mengungkapkan soal ini.
Baca Juga: Tidak Higienis, Orang-orang Romawi Memutihkan Giginya dengan Urin
Baca Juga: Dewa Anggur Dionisos, Mitologi Yunani atau Diadopsi dari Tradisi Lain?
Baca Juga: Mengenal Mahar dan Jenis Perkawinan di Romawi Kuno, Seperti Apa?
Posisi duduk ditentukan untuk tuan rumah, tamu yang disukai, dan tamu yang kurang disukai. Penyair Romawi Horace mengungkapkan bahwa status tempat duduk ini menunjukkan usaha keras tuan rumah untuk menyenangkan tamu.
Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah sofa disesuaikan untuk ukuran perjamuan yang makin besar. Jenis sofa lain, stibadium setengah lingkaran, akhirnya menggantikan tiga sofa berbentuk tempat tidur.