Nyanyian Cinta Toadfish, Si Buruk Rupa Penghuni Lautan Dangkal

By Lutfi Fauziah, Senin, 7 Mei 2018 | 13:50 WIB
Masing-masing toadfish memiliki pola nyanyian yang berbeda-beda (Bob Mazur & Erica Staaterman)

Toadfish merupakan nama umum untuk beberapa spesies dari keluarga ikan berbeda. Sebutan ini muncul karena penampilan mereka menyerupai katak.

Meski rupanya tak begitu elok, makhluk laut ini memiliki suara yang merdu. Biasanya, mereka melantunkan nyanyian cinta untuk mencari pasangan.

Tak mudah menemukan toadfish, bahkan nyanyiannya mungkin menjadi satu-satunya pertanda bahwa satwa laut ini ada.

“Mereka bukan jenis ikan yang bisa Anda temukan berenang bebas,” kata Erica Staaterman, ahli bioakustik di Bureu of Ocean Energy Management Amerika Serikat. “Mereka biasanya bersembunyi di bawah bebatuan.”

Baca juga: Laba-laba Janda Cokelat, Hewan yang Rela Mati Setelah Selesai Kawin

Staaterman dan rekan-rekannya pernah melakukan studi tentang suara-suara bawah air di kawasan Amerika Tengah, namun toadfish mengacaukan usahanya.

“Ikan ini mengacaukan data kami yang lain, karena suaranya begitu dominan di beberapa ekosistem,” ujarnya.

Dihadapkan dengan serangan gencar nyanyian toadfish, Staaterman dan rekan-rekannya memutuskan untuk mempelajari suara mirip klakson kapal milik toadfish Bocon. Ini merupakan rekaman perdana Bocon, satu dari 70 spesies toadfish di seluruh dunia.

“Sejauh yang kami amati melalui perangkat lunak analisis, masing-masing toadfish tampaknya menciptakan nyanyian mereka secara berbeda-beda,” ujar Staaterman.

Masing-masing toadfish jantan menggetarkan gelembung renangnya untuk menciptakan nyanyiannya sendiri. Nyanyian itu terdiri dari dua nada dasar: degupan dan dengingan.

Baca juga: Burung Dodo: Kisah Tragis si Burung yang Tidak Bisa Terbang

Kadang, mereka bahkan membuat suara dengingan saat pejantan lainnya tengah bernyanyi, yang diyakini oleh para ilmuwan sebagai upaya mereka untuk mengacaukan nyanyian rival mereka.

“Menariknya, pejantan dengan pola nyanyian yang lebih unik cenderung jarang menerima interupsi dari para tetangganya,” ungkap Staarterman.

Allen Mensinger, seorang ahli biologi di University of Minnesota, Duluth, mengatakan bahwa studi baru ini mengkonfirmasi apa yang telah ia temukan pada toadfish oyster di lepas pantai Massachusetts. Meski demikian, ia mencatat, tak seperti toadfish Bocon, spesies yang ia teliti berhenti bernyanyi saat suhu air menghangat.

Semut Heroik yang Meledakkan Dirinya Sendiri Untuk Melindungi Koloni

Para ilmuwan telah mempelajari toadfish sejak tahun 1800-an. Hewan tersebut telah membantu kita untuk memahami banyak hal, mulai dari produksi insulin, fisiologi telinga, hingga komunikasi akustik.

Toadfish bahkan diketahui sebagai sumber dari Senandung Sausalito—suara bawah laut misterius yang didengar oleh para pemilik kapal di California melalui lambung kapal mereka.

Toadfish Bocon. (Erica Staaterman)

“Kami mengirim mereka ke luar angkasa menggunakan pesawat antariksa dalam dua misi berbeda, dan mereka kembali hidup-hidup,” ujar Mensinger.

Meski terdengar luar biasa, namun hewan ini mungkin tidak akan membintangi film-film animasi dalam waktu dekat.

“Mereka sangat jelek, dengan duri-duri yang menggantung di dagu, mata menonjol seperti serangga, dan kulit licin berlendir,” kata Staatermen. “Tapi itu semua tak membuat perilaku akustik mereka menjadi kurang mengesankan.”

Malangnya, ikan yang mengandalkan suara untuk menemukan pasangan mungkin akan semakin kesulitan melakukannya di dunia yang semakin tercemar dengan suara buatan manusia ini.

“Dunia ini begitu keras bagi toadfish. Mereka harus bernyanyi sebaik mungkin.”