Baca Juga: Adaptasi Penguin Turun saat Berevolusi, Bagaimana untuk Krisis Iklim?
Baca Juga: Dunia Hewan: Mengapa Tubuh Gajah Sangat Besar? Apa Untung dan Ruginya?
Baca Juga: Burung dan Mamalia Lebih Berpeluang Selamat dari Perubahan Iklim
"Mamalia kecil ini bereaksi cepat terhadap cuaca ekstrem, dan itu berjalan dua arah. Kerentanan mereka terhadap cuaca ekstrem karenanya tidak boleh disamakan dengan risiko kepunahan," kata Jackson.
Dia juga mengingatkan kita bahwa kemampuan spesies hewan untuk bertahan dari perubahan iklim tidak boleh berdiri sendiri ketika menilai kerentanan spesies terhadap kepunahan. "Penghancuran habitat, perburuan, polusi, dan spesies invasif adalah faktor yang mengancam banyak spesies hewan—dalam banyak kasus bahkan lebih dari perubahan iklim," dia menekankan.
Studi para peneliti tidak hanya memberikan wawasan tentang bagaimana 157 spesies mamalia spesifik ini bereaksi terhadap perubahan iklim di sini dan sekarang. Studi ini juga dapat berkontribusi pada pemahaman umum yang lebih baik tentang bagaimana hewan di planet ini akan merespons perubahan iklim yang sedang berlangsung.
"Dengan cara yang sama, ada banyak spesies hewan yang tidak banyak kita ketahui, tetapi reaksinya sekarang dapat kita prediksi," jelas Jackson.
Dengan cara ini, para peneliti berharap bahwa kemampuan spesies hewan yang berbeda untuk beradaptasi dengan perubahan iklim terkait dengan strategi kehidupan mereka, dan ini dapat membantu kita memprediksi perubahan ekologi.
Karena kesesuaian habitat berubah karena perubahan iklim, spesies mungkin terpaksa pindah ke daerah baru karena daerah lama menjadi tidak ramah. Pergeseran ini bergantung pada strategi kehidupan spesies dan dapat berdampak besar pada fungsi ekosistem.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo