Dunia Hewan: Bagaimana Otak Anjing Merekonstruksi Apa yang Dilihatnya?

By Ricky Jenihansen, Senin, 19 September 2022 | 09:00 WIB
Anjing ditempatkan di pemindai fMRI, telinganya ditutup untuk menahan penyumbat telinga yang meredam kebisingan. (Emory Canine Cognitive Neuroscience Lab)

Dua manusia juga menjalani eksperimen yang sama, menonton video 30 menit yang sama dalam tiga sesi terpisah, sambil berbaring di fMRI. Algoritma pembelajaran mesin, jaring saraf yang dikenal sebagai Ivis, diterapkan pada data.

Hasil untuk dua subjek manusia menemukan bahwa model yang dikembangkan menggunakan jaringan saraf menunjukkan akurasi 99% dalam memetakan data otak ke pengklasifikasi berbasis objek dan tindakan.

Hasilnya menunjukkan perbedaan besar dalam cara kerja otak manusia dan anjing. "Kami manusia sangat berorientasi objek," kata Berns.

"Ada 10 kali lebih banyak kata benda daripada kata kerja dalam bahasa Inggris karena kami memiliki obsesi tertentu dengan penamaan objek. Anjing tampaknya kurang peduli dengan siapa atau apa yang mereka lihat dan lebih peduli dengan tindakan itu sendiri."

Anjing dan manusia juga memiliki perbedaan besar dalam sistem visual mereka, catat Berns. Anjing hanya melihat dalam nuansa biru dan kuning tetapi memiliki kepadatan reseptor penglihatan yang sedikit lebih tinggi yang dirancang untuk mendeteksi gerakan.

"Masuk akal bahwa otak anjing akan sangat selaras dengan tindakan pertama dan terutama," katanya.

"Hewan harus sangat memperhatikan hal-hal yang terjadi di lingkungan mereka untuk menghindari diburu atau untuk memantau hewan yang mungkin ingin mereka buru. Tindakan dan gerakan adalah yang terpenting."