Ketika pipa saluran pembuangan secara tidak sengaja tersumbat, penduduk Roma meminta bantuan Cloacina. Tidak jarang mereka berdoa dan memberikan persembahan. Di sisi lain, saluran yang tersumbat tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebelum mendapatkan jawaban dari sang dewi, para pekerja pun berusaha mengatasi masalahnya.
Tepat di atas muara Cloaca Massima, sang dewi memiliki kuil kuno yang dihiasi dengan patung Venus. Dengan demikian, dewi Cloacina merupakan dewi limbah sekaligus dewi kecantikan.
Plinius yang Tua, seorang naturalis Romawi, berkomentar tentang sistem pembuangan kotoran di Roma. Katanya, “kadang-kadang air dari Tiber mengalir ke belakang dan naik ke atas selokan. Kemudian air banjir yang kuat berbenturan langsung di ruang terbatas, tetapi struktur yang kokoh tetap kokoh.”
Baca Juga: Kultus Isis, sang Dewi Kesuburan yang Dipercaya Masyarakat Romawi
Baca Juga: Dewa dan Dewi Cinta dari Berbagai Kebudayaan di Penjuru Dunia
Baca Juga: Sisi Kiri yang Jahat dan Aneka Takhayul yang Dipercaya Bangsa Romawi
Mengapa orang Romawi menggabungkan Cloacina dengan Venus? Yang satu dewi saluran air, sedangkan yang lainnya merupakan dewi cinta.
Dengan menggabungkan Venus dengan Cloacina, mungkin orang Romawi kuno ingin mengatakan betapa penting dan terhormatnya Cloacina. Ia adalah pelindung sistem drainase yang memungkinkan keberadaan Forum. Seperti yang kita ketahui, Forum berfungsi sebagai area publik dengan kegiatan komersial, keagamaan, ekonomi, politik, hukum, dan sosial.
Saluran air dan selokan jadi bukti kemajuan bangsa Romawi
Selokan Romawi yang terkenal adalah kisah lain dari kemajuan bangsa Romawi. Di puncak kekuasaannya, Roma harus membersihkan kotoran sekitar satu juta orang. Rata-rata orang dewasa menghasilkan sekitar setengah kilogram kotoran sehari. Tumpukan 500 ton kotoran manusia ini tentu menjadi masalah besar. Meski petani dapat menggunakannya sebagai pupuk tetapi jumlahnya melebihi dari yang dibutuhkan. Para pejabat pun tidak dapat mendaur ulangnya dengan cukup cepat. Untuk membuang kotoran sebanyak itu keluar kota setiap hari, dibutuhkan sistem yang masif.
Bangsa Romawi melakukan segalanya dalam skala besar—termasuk menghilangkan kotoran. Tentara Romawi membangun saluran pembuangan terbesar ‘Cloaca Massima’. Cloaca Massima memindahkan jutaan galon kotoran setiap hari.
Saluran pembuangan mengatasi beberapa masalah seperti kelebihan air dari kota, membuang kotoran dan semua yang tidak diinginkan ke Sungai Tiber. Termasuk mengalirkan air dari rawa-rawa dan lembah sungai di sekitarnya untuk mencegah banjir.
Plinius yang Tua bahkan menulis bahwa saluran air tersebut mampu menahan murka alam dan berdiri kokoh selama berabad-abad. Outlet tiga lengkung dari Cloaca Massima masih berdiri sampai sekarang.
Cloaca Massima memecahkan masalah pembuangan limbah Roma, tetapi tidak menyelesaikan masalah kesehatan kota. Kotoran yang dialirkan ke Sungai Tiber mencemari air yang digunakan untuk irigasi, mandi, dan minum. Jadi meski tidak terlihat dan tercium, kotoran tersebut tetap mendatangkan bahaya bagi kesehatan.
Sambil bekerja menjaga saluran air dan sanitasi, orang Romawi tetap menyembah Cloacina, selokan dan saluran air Romawi.