Selidik Arkeologi, Kakao Bukan Makanan Ekslusif untuk Elite Maya Kuno

By Ricky Jenihansen, Minggu, 2 Oktober 2022 | 18:06 WIB
Biji kakao, memberikan dasar untuk makanan Mesoamerika yang penting secara seremonial. (Justin Kerr)

 Baca Juga: Sepotong Sejarah Cokelat: Berasal dari Ekuador Sejak 5.300 Tahun Lalu

 Baca Juga: Tikal, Kota Metropolis Super Kuno Maya yang Ditinggalkan Bangsanya

Untuk menguji eksklusivitas penggunaan kakao, Ford dan rekan meneliti 54 pecahan keramik arkeologis. Pecahan keramik itu berasal dari El Pilar, puing-puing dapat dilacak ke konteks sipil dan perumahan periode Klasik Akhir sekitar 600 hingga 900 M, yang mewakili penampang penduduk Maya kuno.

Studi ini mencakup analisis kimia dari serpihan ini—khususnya biomarker untuk kakao. Biomaker tersebut yakni kafein, teobromin, dan teofilin.

Biji kakao. (Shutterstock)

"Penemuan tanda kimia kakao memungkinkan penyelidikan, tetapi bahan aktif utama, theobromine, ternyata tidak cukup jelas untuk memastikan atribusi kakao," kata Ford.

Dalam pemilihan keramik untuk diuji, penulis memprioritaskan vas tempat kakao kemungkinan besar diminum. Mereka juga menguji mangkuk, stoples, dan piring. Semua jenis kapal memiliki bukti adanya kakao.

"Ini adalah kejutan pada awalnya, tetapi mengingat kehadiran dan pemahaman tentang kegunaannya," kata Ford.

"Mangkuk akan baik untuk pencampuran, toples akan tepat untuk menghangatkan minuman (persiapan kakao tradisional), dan piring yang sesuai untuk menyajikan makanan dengan saus yang bisa mengandung kakao (seperti mol poblano, makanan yang populer di Amerika latin)," kata Ford.

Ford menjelaskan, sekarang kita tahu bahwa kakao ada di semua jenis wadah. Kita perlu memahami distribusi dan penggunaan yang lebih besar dari bentuk-bentuk rumah tangga yang penting ini.

"Yang penting dalam pekerjaan kami adalah bahwa data yang saya kumpulkan di wilayah Sungai El Pilar-Belize menekankan rumah tangga biasa dan bukan hanya pusat elite," Ford menjelaskan.

"Penelitian kami dengan demikian memecahkan dasar pada identifikasi dan distribusi."