Bukti Kelainan Genetik Firaun Tutankhamun, Korban Perkawinan Sedarah

By Sysilia Tanhati, Jumat, 7 Oktober 2022 | 14:00 WIB
Perkawinan sedarah dilakukan untuk menjaga kemurnian garis keturunan. Praktik ini biasa dilakukan oleh bangsawan di masa lalu. Namun, praktik ini menyebabkan beragam kelainan genetik, seperti yang dialami Firaun Tutankhamun. (Tiger cub & Roland Unger)

Baca Juga: Apakah sejak Dulu hingga Sekarang Wilayah Mesir adalah Gurun?

Baca Juga: Mengapa Pria Mesir Kuno Menggunakan Riasan Mata? Ini Alasannya

Baca Juga: Hasil Pemindaian CAT dan Tes DNA Ungkap Tutankhamun Mengidap Malaria

   

“Menariknya, giginya dalam kondisi sangat baik,” kata Baldrick. Sang firaun tidak memiliki gigi berlubang, seperti yang biasa terjadi di kalangan bangsawan Mesir. Di zaman mesir kuno, gigi berlubang disebabkan oleh karbohidrat olahan dan pasir yang tak terhindarkan berakhir di makanan.

Akhirnya, raja muda itu memiliki langit-langit mulut yang sumbing, seperti halnya ayahnya. Malformasi terjadi pada minggu keenam dan kesembilan kehamilan ketika jaringan dari atap mulut menyatu. Jika mereka tidak bergabung secara akurat, ada celah di langit-langit mulut.

Mereka yang memiliki langit-langit mulut sumbing yang tidak dikoreksi mungkin kesulitan dengan suara-suara tertentu. Biasanya akan mengembangkan suara sengau pada ucapan. Sekitar lima puluh persen anak-anak dengan celah langit-langit membutuhkan terapi wicara. Sehingga ada kemungkinan Tutankhamun juga mengalami kesulitan berbicara.

Mungkin Tutankhamun, dengan segala keterbatasan fisiknya, ‘dihilangkan’ dari lukisan dinding karena suatu alasan. Apapun alasannya, firaun berumur pendek itu, yang dikuburkan dengan kedua mumi kecil sebagai upaya melanjutkan dinasti, tampak menyedihkan.