Ketakutan yang Jadi 'Bahan Bakar' Pembangunan Tembok Hadrian

By Sysilia Tanhati, Selasa, 11 Oktober 2022 | 13:00 WIB
Pada tahun 122 Masehi, Kaisar Romawi Hadrian membangun tembok di Britania. Saat itu, ketakutan menjadi bahan bakar pembangunan Tembok Hadrian yang tersohor itu. (Steven Fruitsmaak)

Baca Juga: Vila Kaisar Romawi Hadrian, Cerminan Penguasa yang Berbudaya

Baca Juga: Penemuan Ratusan Pemukiman Kuno Zaman Besi Dekat Tembok Hadrian

     

Meski tembok sudah dibangun, orang Pikt terus menyerang selama berabad-abad. Tak lama setelah tembok dibangun, mereka berhasil menyerbu daerah di sekitarnya. Ketika pemberontakan berlanjut, penerus Hadrian menuju ke barat untuk berperang.

Pada tahun 180-an, orang Pikt bahkan sempat menyalip tembok tersebut. Selama berabad-abad, Britania dan provinsi lain memberontak melawan Romawi beberapa kali dan kadang-kadang memisahkan diri.

Penduduk setempat memperoleh keuntungan materi, berkat intervensi militer dan peningkatan perdagangan. Namun penduduk asli Britania kehilangan tanah dan manusia. Tetapi sulit untuk mengatakan seberapa keras efek bentrokan bagi orang Pikt karena catatan Pikt tersebar dan tidak dapat diterjemahkan.

Pada abad kelima, pengaruh Romawi di Britania berangsur-angsur berkurang. Kontrol Romawi yang sudah lemah di Britania utara tergelincir karena gejolak di dalam kekaisaran. Selain itu, ancaman dari musuh lain seperti Visigoth dan Vandal juga turut mengguncang kekaisaran. Antara 409 dan 411 Masehi, Britania secara resmi lepas dari Kekaisaran Romawi.

Ribuan tahun berlalu, sisa-sisa Tembok Hadrian menjadi saksi bisu keberadaan orang Romawi di sana.