Kenapa Banyak Orang Kecanduan Minum Kopi, padahal Rasanya Pahit?

By Utomo Priyambodo, Kamis, 13 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi minum kopi. (Thinkstock)

Hal pertama yang Anda perhatikan adalah Anda merasa berkabut secara mental, dan kurang waspada. Otot-otot Anda lelah, bahkan ketika Anda tidak melakukan sesuatu yang berat, dan Anda curiga bahwa Anda lebih mudah marah dari biasanya.

  

Baca Juga: Cangkir Kopi Ungkap Pembunuhan pada 1975, Pelakunya Kini Sudah Lansia

Baca Juga: Kontroversi Moralitas Kedai Kopi di Awal Kekaisaran Utsmaniyah

Baca Juga: Begini Cara Kerja Otak yang Membuat Anda Menjadi Kecanduan Kafein 

  

Seiring waktu, sakit kepala berdenyut muncul sehingga membuat otak Anda sulit untuk berkonsentrasi pada apa pun. Akhirnya, saat tubuh Anda memprotes untuk mengambil kafein lagi, Anda bahkan mungkin merasakan nyeri otot, mual, dan gejala mirip flu lainnya.

Seperti narkoba, kafein secara kimiawi adiktif, sebuah fakta yang ditetapkan para ilmuwan sejak tahun 1994. Pada Mei 2013, dalam publikasi Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), kecanduan kafein akhirnya dimasukkan sebagai gangguan mental untuk pertama kalinya.

Kabar baiknya adalah, dibandingkan dengan kecanduan narkoba, efek kecanduan kafein relatif jangka pendek. Untuk mengatasinya, Anda hanya perlu melewati sekitar 7-12 hari gejala tanpa minum kafein.

Selama periode itu, otak Anda secara alami akan menurunkan jumlah reseptor adenosin pada setiap sel, merespons kekurangan konsumsi kafein secara tiba-tiba. Jika Anda bisa bertahan selama itu tanpa secangkir kopi atau teh, tingkat reseptor adenosin di otak Anda akan diatur ulang ke tingkat awal, dan kecanduan Anda akan kafein akan terhenti dengan sendirinya. Semoga saja.