Bagaimana Kehidupan Sehari-hari Petani Pada Abad Pertengahan?

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 26 Oktober 2022 | 08:00 WIB
Petani membajak ladang di Abad Pertengahan. (Public domain)

Nationalgeographic.co.id – Masyarakat abad pertengahan sebagian besar terdiri dari desa-desa yang dibangun di atas tanah tuan atau penguasa setempat. Hewan akan berkeliaran di jalan tempat campuran kotoran manusia dan hewan biasa dibuang. Oleh karena itu, tak heran jika penyakit merajalela dan Inggris abad pertengahan kala itu terdapat wabah Maut Hitam (black death) di samping banyak penyakit mematikan lainnya.

Ketika salah satu wabah Maut Hitam yang paling berbahaya terjadi pada abad keempat belas, hal itu menyebabkan gangguan besar bagi populasi petani abad pertengahan Inggris. Wabah Bubonic, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis membunuh antara sepertiga dan setengah dari seluruh populasi. Karena begitu banyak petani yang kehilangan nyawa karena penyakit itu, ketika kehidupan kembali normal, tidak ada cukup pekerja untuk mengolah tanah.

Oleh karena itu, para petani mulai menuntut kondisi kerja yang lebih baik dan upah yang lebih tinggi. Banyak yang bahkan mampu memajukan posisi mereka dalam masyarakat, yang membawa perubahan besar dalam struktur sosial Inggris.

Akhirnya, semua ini memuncak ketika pemerintah memungut sejumlah pajak untuk membiayai pengeluaran mereka. Pada bulan Juni 1381 apa yang dikenal sebagai Pemberontakan Petani pecah. Sekelompok besar petani naik ke London dan menyerbu Menara London. Mereka menuntut reformasi dari raja yang saat itu masih muda Richard II. Sayangnya bagi para petani, pemberontakan itu gagal, pemimpin mereka, Wat Tyler tewas bersama beberapa anggota penting lainnya. Raja Richard menenangkan para petani yang tersisa dengan menjanjikan reformasi, tetapi dia tidak pernah menyampaikan dan malah memberikan hukuman yang keras.

Tinggal di Rumah Kecil, Gelap, dan Penuh sesak

Petani abad pertengahan Inggris umumnya tinggal di rumah-rumah kecil yang biasanya memiliki satu kamar. Rumah kecil ini akan dibuat dari pial dan plester. Ini adalah metode pembangunan yang melibatkan anyaman dari balok kayu yang diolesi dengan semacam bahan berupa kombinasi tanah basah, pasir, kotoran hewan, tanah liat, atau jerami.

Atap rumah-rumah ini terbuat dari jerami dan tidak ada jendela. Api akan menyala di tengah bangunan. Ini dikombinasikan dengan kurangnya jendela akan menciptakan banyak asap, bukan lingkungan yang menyenangkan untuk ditinggali.

 Baca Juga: Membongkar Kuburan Abad Pertengahan di dekat Sungai Danube di Jerman

 Baca Juga: Jatuhnya Takhta Romawi Barat, Tanda Dimulainya Abad Pertengahan

 Baca Juga: Konsekuensi Mengerikan dari Bunuh Diri di Abad Pertengahan Eropa

Bukan hanya manusia yang akan tinggal di dalam rumah-rumah ini. Sekitar sepertiga bagian dalamnya diperuntukkan bagi ternak yang hidup berdampingan dengan tuannya. Lantai rumah adalah tanah dan jerami. Perabotan-perabotan paling sederhana, beberapa bangku, beberapa tempat tidur, dan peralatan memasak. Area tidur akan penuh dengan kutu busuk dan lilin akan menghasilkan bau yang tidak sedap karena terbuat dari minyak dan lemak.

Kehidupan Kerja Abad Pertengahan