Nationalgeographic.co.id—Manusia telah tertarik untuk menciptakan kehidupan buatan sejak zaman klasik dan mungkin jauh lebih awal. Salah satu manifestasinya adalah gagasan tentang homunculus, makhluk humanoid yang diyakini diciptakan melalui cara magis.
Sejarah gagasan homunculus menggabungkan banyak topik. Ini terkait dengan teori medis awal tentang reproduksi dan kehamilan, gagasan awal tentang generasi spontan dan asal usul kehidupan, bahkan bidang modern rekayasa genetika dan sibernetika.
Tidak Ada Telur yang Terlibat
Dalam pengobatan Renaisans, diyakini bahwa kekuatan pemberi kehidupan utama dalam reproduksi berasal dari pria dalam bentuk air mani. Rahim diyakini hanya sebagai wadah yang hangat dan kaya nutrisi bagi embrio untuk tumbuh dan diberi makan, meskipun rahim diyakini menyediakan bahan mentah yang dibutuhkan untuk menjadi dewasa. Bahan mentah yang digunakan janin untuk menjadi dewasa dianggap penting dalam menentukan individu seperti apa orang itu nantinya.
Gagasan bahwa air mani adalah bahan utama yang dibutuhkan untuk menghasilkan kehidupan baru di dalam rahim. Menurut Aristoteles, rahim hanyalah sebuah wadah pasif yang dianggap sebagai otoritas utama ilmu alam di Abad Pertengahan dan dunia Klasik akhir.
Rahim Bisa Diganti dengan Ruang Hangat
Aristoteles tidak percaya bahwa manusia dapat dibuat secara artifisial di luar mode alami reproduksi seksual dan melahirkan, tetapi ide-idenya membuka kemungkinan seperti itu. Jika rahim manusia hanyalah wadah untuk janin, maka secara teori bisa ditukar dengan wadah lain asalkan menggunakan air mani manusia. Selain sperma, diperkirakan yang dibutuhkan hanyalah ruangan hangat dan semacam bahan mentah yang bahkan bisa berupa daging busuk.
Ide-ide awal tentang reproduksi manusia telah lama didiskreditkan, tetapi mereka membuat penciptaan homunculus tampak masuk akal selama Abad Pertengahan dan Renaisans seperti kloning saat ini.
Generasi spontan
Gagasan lain yang membuat penciptaan homunculus tampak kredibel adalah generasi spontan. Filsuf Klasik, Abad Pertengahan, dan Renaisans semuanya percaya bahwa makhluk sederhana seperti lalat, katak, dan tikus dapat muncul secara spontan dari materi lembam. Lalat, misalnya, diyakini terbentuk secara spontan pada daging yang membusuk.
Gagasan tentang homunculus yang muncul secara spontan dari materi lembam dengan penambahan air mani sangat mirip dengan gagasan generasi spontan yang membuat gagasan itu lebih dapat diterima oleh sains arus utama saat itu.
'Resep' Homunculus
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR