Mengapa Anak Muda Harus Terlibat dalam Gerakan Peduli Iklim?

By Utomo Priyambodo, Selasa, 25 Oktober 2022 | 14:00 WIB
Gerakan #SayaPilihBumi menegaskan bahwa kegiatan manusia sekecil apa pun bisa berdampak pada kelestarian bumi. (Gregorius Bhisma Adinaya)

Riset yang dilakukan di Indonesia oleh Remotivi juga mengonfirmasi tren positif bahwa anak muda tidak hanya sadar iklim, tetapi juga bertindak untuk mitigasinya. Riset ini menunjukkan bahwa partisipasi anak muda dilakukan lewat dua jalan.

Jalan pertama, dan yang paling dominan, adalah lewat konsumsi ramah lingkungan. Ini merupakan aksi individu untuk mempertimbangkan dampak pola konsumsi mereka bagi lingkungan.

Hasil survei mereka menunjukkan rata-rata 70% responden telah berpartisipasi dalam berbagai praktik konsumsi ramah lingkungan, terutama mengurangi konsumsi energi dan sampah, serta memilih produk ramah lingkungan. Rata-rata responden pun telah melakukannya secara rutin.

Jalan kedua, aktivisme lingkungan, merupakan aksi kolektif di ruang publik yang sifatnya menuntut perubahan kebijakan. Partisipasi ini menyasar pejabat atau institusi pemerintah, dan berangkat dari kuasa individu sebagai warga untuk mendorong perubahan lewat intervensi ke negara.

Survei mereka menunjukkan bahwa partisipasi melalui aktivisme lingkungan telah dilakukan lebih dari 50% responden dalam bentuk mengikuti kampanye, menandatangani petisi, dan memberikan donasi. Dalam dua bentuk aktivisme lainnya (protes dan audiensi), partisipasi anak muda masih kurang dari 30%. Namun, setidaknya sekitar 40% menyatakan kesediaan melakukannya di masa depan.

Yang perlu dicermati, komitmen generasi muda untuk berpartisipasi ternyata lebih banyak direalisasikan lewat jalan konsumsi ramah lingkungan, ketimbang aktivisme lingkungan. Meski pola konsumsi ramah lingkungan itu penting, studi telah menunjukkan bahwa ini kurang berdampak dalam mendorong komitmen pemerintah mengatasi krisis iklim.

Gerakan konsumsi ramah lingkungan tampaknya perlu disebarkan agar lebih banyak orang ikut melakukannya, baik lewat kampanye massal maupun sosialisasi antarindividu. Selain itu, gerakan aktivisme lingkungan juga perlu disebarkan lewat berbagai bentuk kampanye dan sosialiasi agar lebih banyak orang yang berpartisipasi dan melahirkan kekuatan yang lebih besar dalam mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro terhadap lingkungan.

#SayaPilihBumi, gerakan sosial yang digagas National Geographic Indonesia sejak 2018, konsisten membahas gerakan perubahan sehari-hari untuk Bumi yang lebih lestari. Tahun ini #SayaPilihBumiFestival akan digelar pada 2022 ini. Festival ini bakal kembali mengangkat isu-isu lingkungan lewat media dan perbincangan yang lebih ringan, santai, dan menyenangkan. Dari gelar wicara, berbagi cerita inspirasi, kolaborasi komunitas dalam pelestarian bumi, sampai konser musik.