Sains Ketakutan: Menyeramkan, tetapi Mengapa Kita Suka Menantangnya?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 27 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi ketakutan. Walau menyeramkan, kenapa terkadang kita menyukai rasa takut? (Akshay Gupta/Pixahive)

Horor sebagai genre adalah ekspresi kecemasan kolektif masyarakat pada saat film-film ini dibuat,” kata Ago. “Mereka memungkinkan kita untuk secara kolektif merasakan katarsis dengan menaklukkan ketakutan ini.”

Rupanya, film-film menyeramkan ini punya manfaat di dunia pertahanan psikologi. Sebuah studi bahkan menyebut, film seram seperti zombi baik untuk mental saat masa pandemi untuk berjuang bertahan hidup.

Di sisi lain, mungkin alasan kita nekat mencari pengalaman menyeramkan dan cenderung berbahaya, mungkin disebabkan testosteron. Hal itu diungkapkan oleh para peneliti di jurnal Hormones and Behavior tahun 2011.

Kadar testosteron tinggi tidak hanya ada pada pria, walau sering dikaitkan dalam studi gender, tetapi juga pada wanita. Sehingga, semua orang punya rasa penasaran atau keinginan mengambil tindakan menyeramkan.

“Menaklukkan rasa takut akan kematian adalah inti dari semua film horor,” jelas Ago. “Cara di mana masalah itu disajikan oleh film yang berbicara secara spesifik tentang masyarakat pada waktu tertentu.”