Lima Pelajaran yang Bisa Kita Ambil dari Sejarah Jatuhnya Romawi Kuno

By Utomo Priyambodo, Jumat, 11 November 2022 | 16:37 WIB
Kejatuhan Romawi memiliki efek mendalam pada sejarah Eropa. (Thomas Cole/New York Historical Society)

Memang sering kali banyak orang yang kini berada di posisi atas menganggap diri mereka hebat dan merasa berhak mengambil semua fasilitas karena telah melakukan hal-hal besar. Mereka lupa bahwa mereka bisa melakukan hal-hal besar itu karena ada banyak orang lain yang bersedia melakukan hal-hal kecil untuk mereka.

Baca Juga: Tujuh Penemuan Romawi Kuno: Inovasi yang Berguna hingga Sekarang

Baca Juga: Apa Perbedaan antara Kehidupan Romawi Kuno dengan Yunani Kuno?

Baca Juga: Kehidupan Sehari-hari Orang-Orang Romawi sejak Pagi hingga Malam 

2. Orang Kaya yang Boros dan Suka Bermewah-mewahan

Orang-orang kaya Romawi menghabiskan begitu banyak waktu untuk mengadakan acara makan besar dan pesta pora sehingga menjadi praktik umum untuk muntah di tengah makan agar acara tetap berjalan. Setelah menyaksikan Kaisar Nero dan teman-temannya mengadakan pesta, filsuf Seneca menulis bahwa orang-orang kaya Roma “muntah agar mereka bisa makan; dan makan agar mereka muntah.”

Tapi itu bukan hanya Nero. Julius Caesar pernah lolos dari upaya pembunuhan karena dia keluar untuk memuntahkan makanannya. Kaisar Vitellius juga memiliki reputasi untuk memulai hari dengan menyemburkan sarapan di hadapan para prajuritnya.

Pelajaran sebenarnya dari Romawi adalah bahwa memiliki kekayaan terlalu banyak membuat orang menentang Anda. Alasan mengapa kisah-kisah tentang kaisar Romawi yang mesum ini diteruskan begitu lama adalah karena orang-orang mereka ingin membuat mereka terlihat buruk.

Kondisi Romawi menampilkan kesenjangan bahwa kelompok orang kaya makan begitu banyak, sementara yang lain kelaparan. Semua yang didapatkan oleh orang-orang kaya itu adalah kebencian, perang, dan banyak masalah kesehatan.

Kritik masyarakat Indonesia atas banyaknya perwira polisi dan istrinya yang menampilkan gayah hidup mewah adalah contoh nyata. Di negara mana pun, rakyat yang kesusahan tidak akan suka melihat pejabat dan keluarganya bergaya hidup mewah.

3. Orang Kaya Baru Tidak Ingat dari Mana Mereka Berasal

Ketika Romawi adalah sebuah republik, salah satu masalah internal terbesarnya adalah pertarungan antara kaum bangsawan dan kaum plebeian.