Nationalgeographic.co.id—Indonesia punya banyak pulau pasir, tapi pulau pasir terbesar sedunia ada di Australia. Nama pulau pasir terbesar di dunia itu adalah K'gari atau Pulau Fraser.
Baru-baru ini sebuah penelitian terhadap pasir kuno berhasil mengungkap usia K'gari bagaimana pasir itu membantu membentuk Great Barrier Reef. Selama ini K'gari terkenal dengan pantai-pantai ikoniknya yang membentang sejauh mata memandang, danau air tawar, dan bukit pasir kuno. Pulai pasir terbesar di dunia ini menjorok keluar dari pantai tenggara Queensland.
Selama bertahun-tahun, orang-orang berspekulasi tentang kapan, dan bagaimana, pulau yang terdaftar sebagai Warisan Dunia UNESCO ini terbentuk. "Kami tahu bukit pasir di pulau itu sudah tua... tapi kami tidak tahu kapan [pulau itu] terbentuk," kata Profesor Jamie Shulmeister dari University of Canterbury, seperti dikutip dari ABC.
Kini, tim ilmuwan yang dipimpin oleh Daniel Ellerton dari Stockholm University dan Jamie Shulmeister telah memberikan gambaran pertama tentang usia geologis pulau tersebut. Bekerja sama dengan komunitas Butchulla, masyarakat adat yang menghuni pulau tersebut, mereka menentukan usia bukit pasir di pantai timur K'gari dan dekat Pantai Pelangi (Rainbow Beach) di Taman Nasional Cooloola.
Usia paling awal menunjukkan K'gari berusia hampir 900.000 tahun, kata Ellerton. Kemunculan K'gari tampaknya bertepatan dengan perubahan permukaan laut yang disebabkan oleh perubahan iklim yang dramatis sekitar 1 juta tahun yang lalu, menurut laporan para ilmuwan tersebut dalam makalah yang terbit di jurnal Nature Geoscience.
Temuan itu juga menunjukkan bahwa pulau itu memainkan peran kunci dalam pembentukan wilayah ikonik lainnya, yakni keajaiban Great Barrier Reef (GBR).
Setiap tahun, sekitar 500.000 meter kubik pasir terangkut ke pantai timur Australia dari sungai-sungai seperti Hawkesbury dan Hunter. "Itulah alasan mengapa kita memiliki pantai berpasir yang indah di New South Wales dan Queensland," ujar Ellerton.
Baca Juga: Lautan Susu di Jawa, Salah Satu Kejadian Paling Langka dan Misterius
Baca Juga: Karang Raksasa Berusia 400 Tahun Ditemukan di Great Barrier Reef
Baca Juga: Para Ilmuwan 'Mencabut' Rumput Laut di Great Barrier Reef, Kenapa?
Karena terdorong ke utara oleh angin dan gelombang dari tenggara, pasir itu terbentuk di sekitar pulau Stradbroke dan Moreton dan akhirnya mencapai K'gari. Pulau ini terletak di titik penting di pesisir tenggara Queensland, dekat tepi landas kontinen.
Saat pasir menyentuh titik utara pulau, pasir itu meluncur dari tepi rak ke area air yang dalam. Tetapi jika K'gari tidak ada, kata para peneliti, pasir akan berlanjut lebih jauh ke utara dan menghentikan pertumbuhan karang di tempat yang sekarang menjadi bagian selatan dan tengah Great Barrier Reef.
"Apa yang [K'gari] lakukan pada dasarnya adalah membentuk tembok laut," kata Ellerton.
"Pasir akan terangkut ke barat laut [oleh angin pasat], tapi sekarang sebenarnya berpindah ke timur laut karena K'gari."
Meskipun iklimnya mendukung selama jutaan tahun, tidak ada terumbu sama sekali di bagian selatan Great Barrier Reef sampai sekitar 650.000 hingga 700.000 tahun yang lalu, kata Profesor Shulmeister. "Tepat sebelum mereka (terum-terumbu GBR) muncul, kita sudah mendapatkan formasi K'gari."
Bagaimana mereka tahu berapa umur pulau itu?
Menetapkan usia lanskap kuno, terutama yang terbuat dari pasir yang mengandung sangat sedikit karbon, sangatlah menantang. Pertama-tama, para peneliti menggunakan teknik yang dikenal sebagai luminescence yang distimulasi secara optik, yang menentukan waktu ketika butiran pasir terakhir melihat cahaya.
Pasir kuno di sepanjang pantai timur Australia sempurna untuk teknik ini, kata Profesor Shulmeister. "Saat Anda tiba di tenggara Queensland, tidak ada apa-apa di sana kecuali beberapa mineral berat dan butiran kuarsa yang cantik ini."
Biasanya, teknik ini menghasilkan usia hingga 200.000 tahun, tetapi sampel yang diambil dari Rainbow Beach —tepat di sebelah selatan K'gari— dan Fraser Island Cliffs mengembalikan usia terkonsentrasi antara 700.000 hingga 800.000 tahun, dengan yang tertua sekitar 1,2 juta tahun.
Untuk memastikan penanggalannya akurat, mereka beralih ke teknik lain yang dikenal sebagai paleomagnetisme, yang menganalisis keselarasan nanopartikel besi dalam kaitannya dengan kutub magnet Bumi.
Sekitar 773.000 tahun yang lalu, kutub magnet Bumi terbalik sehingga partikel-partikel yang digali dari lapisan di bawah apa yang dikenal sebagai batas Matuyama/Brunhes terletak pada arah yang berbeda dengan yang di atas.
Analisis semacam ini sangat sulit dilakukan dengan pasir yang rapuh, tetapi tebing Rainbow Beach juga mengandung zat yang lebih keras yang disebut ferricrete, yakni besi yang telah tersapu dari pasir dan mengeras seperti beton.
Meski sampel dari dua pertiga bagian atas tebing memiliki magnetisasi normal, partikel di sepertiga bagian bawah terbalik. "Jadi kami tahu bahwa 773.000 tahun itu nyata. Ada satu atau dua sampel yang tidak sempurna, tetapi sebagian besar [sampel] bekerja dengan sangat baik," tegas Profesor Shulmeister.