Penemuan Arkeologi Tangan Perunggu Bertuliskan Bahasa Vasconic

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 26 November 2022 | 10:00 WIB
Tangan Irulegi. (SC Aranzadi)

Nationalgeographic.co.id - Lempengan perunggu berbentuk tangan berusia 2.000 tahun telah ditemukan di Spanyol. Tangan perunggu tersebut bertuliskan kata-kata dalam bahasa Vasconic, pendahulu bahasa Basque modern.

Untuk diketahui, bahasa-bahasa Vasconic (dari bahasa Latin vasco 'Basque') adalah keluarga bahasa yang diduga mencakup Basque dan bahasa Aquitanian yang telah punah. Bahasa Iberia yang punah kadang-kadang dimasukkan dalam keluarga bahasa tersebut.

Konsep bahasa Vasconic sering dikaitkan dengan hipotesis substratum Vasconic dari Theo Vennemann, yang berspekulasi bahwa nenek moyang Basque menyebar ke seluruh Eropa pada akhir periode glasial terakhir ketika Cro-Magnons memasuki Eropa dan meninggalkan jejak di era modern bahasa Eropa.

Seiring dengan hipotesis lain yang berusaha menghubungkan bahasa Basque dengan bahasa lain di dunia, hal ini ditolak secara luas oleh ahli bahasa sejarah.

Pada penemuan ini, lempengan tangan perunggu itu ditemukan pada Juni 2021 di situs Zaman Besi dekat kastil Irulegi, yang terletak di kota Aranguren. Aranguren adalah kota dan wilayah administratif yang terletak di provinsi dan komunitas otonom Navarre, Spanyol utara.

Tangan perunggu tersebut dinamakan Tangan Irulegi, artefak itu dirancang untuk digantung di pintu, mungkin sebagai jimat perlindungan.

Tangan Irulegi berisi 40 simbol yang tersebar di empat baris. (SC Aranzadi)

"Ini adalah lempengan perunggu berbentuk tangan kanan terulur dan tulisan di punggungnya," kata Mattin Aiestaran, direktur penggalian Irulegi, seperti dikutip Sci-News.

"Patinanya atau lapisan lempengan tersebut mengandung 53,19 persen timah, 40,87 persen tembaga, dan 2,16 persen timah, sesuatu yang umum pada paduan yang sangat tua, yang ini berumur sekitar 2.000 tahun."

Situs ini, lanjutnya, berasal dari abad ke-1 SM, masa sebelum kedatangan bangsa Romawi, dan berada di tempat di mana sumber klasik terletak di wilayah Basque, Aiestaran menambahkan.

Aiestaran mengatakan, kota itu dibakar dan kemudian ditinggalkan dalam sebuah episode perang, selama Perang Sertorian. Perang saudara yang terjadi dari tahun 80 hingga 72 SM antara faksi pemberontak Romawi (Sertorian) dan pemerintah di Roma (Sullans).

 Baca Juga: Jimat Belati Kuno dari Zaman Besi Ditemukan di Rumah Tua Skotlandia