Makanan Tertua di Dunia Membantu Mengungkap Misteri Leluhur Kita

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 26 November 2022 | 15:00 WIB
Fosil Dickinsonia. (Australian National University)

Nationalgeographic.co.id - Para ilmuwan dari The Australian National University (ANU) mempelajari makanan terakhir yang dikonsumsi oleh hewan paling awal yang diketahui menghuni Bumi lebih dari 550 juta tahun lalu. Hal tersebut dapat mengungkap petunjuk baru tentang fisiologi nenek moyang hewan paling awal kita.

Biota Ediakara adalah organisme besar tertua di dunia dan berumur 575 juta tahun. Peneliti ANU menemukan hewan tersebut memakan bakteri dan ganggang yang bersumber dari dasar laut.

Temuan yang dipublikasikan di Current Biology ini mengungkapkan lebih banyak tentang makhluk aneh ini, termasuk bagaimana mereka bisa mengonsumsi dan mencerna makanan.

Para ilmuwan menganalisis fosil kuno yang mengandung molekul pitosterol yang diawetkan, produk kimia alami yang ditemukan pada tumbuhan, yang tersisa dari makanan terakhir hewan.

Dengan memeriksa sisa-sisa molekuler dari apa yang dimakan hewan, para peneliti dapat memastikan organisme mirip siput, yang dikenal sebagai Kimberella, memiliki mulut dan usus serta mencerna makanan dengan cara yang sama seperti hewan modern.

Para peneliti mengatakan itu mungkin salah satu makhluk Ediakara yang paling maju.

Tim ANU menemukan bahwa hewan lain, yang tumbuh hingga 1,4 meter dan memiliki desain seperti tulang rusuk yang tercetak di tubuhnya, kurang kompleks dan tidak memiliki mata, mulut, atau usus. Sebaliknya, makhluk aneh, yang disebut Dickinsonia, menyerap makanan melalui tubuhnya saat melintasi dasar laut.

Impresi seniman tentang Kimberella. (Oleg Kuznetsov)

"Temuan kami menunjukkan bahwa hewan dari biota Ediakara, yang hidup di Bumi sebelum 'Ledakan Kambrium' kehidupan hewan modern, adalah sekumpulan makhluk aneh, seperti Dickinsonia, dan hewan yang lebih maju seperti Kimberella yang sudah memiliki beberapa sifat fisiologis yang mirip dengan manusia dan hewan masa kini lainnya," kata penulis utama Ilya Bobrovskiy, dari GFZ-Potsdam di Jerman.

Kimberella dan Dickinsonia, yang memiliki struktur dan simetri tidak seperti apa pun yang ada saat ini, adalah bagian dari keluarga biota Ediakara yang hidup di Bumi sekitar 20 juta tahun sebelum Ledakan Kambrium -sebuah peristiwa besar yang mengubah arah evolusi selamanya semua kehidupan di Bumi.

"Ediakara biota benar-benar merupakan fosil tertua yang cukup besar untuk dapat dilihat dengan mata telanjang, dan mereka adalah asal mula kita dan semua hewan yang ada saat ini. Makhluk ini adalah akar terdalam kita yang terlihat," Bobrovskiy, yang menyelesaikan pekerjaan sebagai bagian PhD-nya di ANU mengatakan.

Rekan penulis studi Profesor Jochen Brocks, dari ANU Research School of Earth Sciences, mengatakan ganggang kaya akan energi dan nutrisi dan mungkin berperan penting bagi pertumbuhan Kimberella.