Nationalgeographic.co.id - Mereka adalah semak toleran garam yang tumbuh subur dalam kondisi terberat. Akan tetapi menurut penelitian baru UniSA, mangrove juga merupakan pelindung pantai, sebab mampu bertahan hidup di lingkungan yang terkontaminasi logam berat.
Para peneliti menemukan bahwa hutan mangrove abu-abu (Avicennia marina) dapat menoleransi timbal, seng, arsenik, kadmium, dan tembaga yang tinggi dalam sedimen yang terkontaminasi tanpa mempertahankan dampak kesehatan yang merugikan itu sendiri.
Studi tersebut menguji kesehatan mangrove abu-abu yang hidup di sekitar pabrik peleburan Port Pirie. Menggunakan kandungan klorofil daun sebagai proksi untuk kesehatan tanaman. Mangrove ditemukan tidak terpengaruh oleh kontaminan logam, meskipun kadar timbal dan seng 60 dan 151 kali lipat lebih tinggi dari nilai panduan peraturan.
Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Science of The Total Environment. Temuan ini menyoroti peran vital mangrove dalam menstabilkan wilayah yang tercemar, dan pentingnya melindungi 'penjaga pantai' ini di seluruh dunia. Studi ini juga bertepatan dengan inisiatif pemerintah federal untuk memulihkan hutan mangrove di utara Adelaide.
Dr. Farzana Kastury dari Institut Industri Masa Depan UniSA mengatakan bahwa kemampuan mangrove untuk menahan konsentrasi logam yang tinggi membuatnya sangat berharga dalam mengelola lingkungan yang tercemar.
“Mangrove adalah pembela lingkungan yang ideal: mereka melindungi garis pantai kita dari erosi dan mempertahankan keanekaragaman hayati. Namun mereka juga memiliki kemampuan luar biasa untuk menjebak kontaminan beracun dalam sedimennya,” kata Kastury.
Mangrove abu-abu dikenal karena toleransinya terhadap unsur-unsur yang berpotensi beracun. Akan tetapi sampai sekarang, sedikit yang diketahui tentang kesehatan tanaman ini di Teluk Spencer Atas.
Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim: Pola Penyebaran Mangrove yang Tersebar Luas
Baca Juga: Restorasi Mangrove dan Terumbu Karang Memberikan Perlindungan Banjir
Baca Juga: Mangrove dan Lamun sebagai Benteng Alam untuk Melawan Krisis Iklim
"Penelitian kami menemukan bahwa mangrove abu-abu mampu beradaptasi dan bertahan dari paparan timbal dan seng tingkat tinggi—tanpa efek kesehatan yang merugikan dalam kandungan klorofilnya. Ini menunjukkan betapa berharganya mereka bagi ekosistem pesisir," lanjut Kastury.