Tersinggung karena Lelucon, Selir Zhang Nekat Bunuh Kaisarnya

By Galih Pranata, Sabtu, 3 Desember 2022 | 10:00 WIB
Kembalinya Cai Wenji dalam lukisan peninggalan Dinasti Jin. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—"Lelucon mematikan" biasanya merupakan kiasan untuk humor yang sangat lucu. Namun, kadang-kadang, itu menjadi nyata. Beberapa hal pernah terjadi dalam sejarah, seperti halnya lelucon yang mematikan.

Ada satu kisah tentang lelucon fatal yang mematikan dari negeri Tirai Bambu. Dikisahkan bahwa Kaisar Xiaowu (362–396 M) naik takhta Dinasti Jin Tiongkok ketika dia berumur sepuluh tahun.

Selama beberapa tahun pertama masa pemerintahannya, wilayah tersebut diperintah oleh dewan bupati. Dia memiliki banyak selir dalam istananya. Salah satu favoritnya bernama Lady Zhang.

Suatu kali saat mabuk di sebuah pesta pada tahun 396, Xiaowu melontarkan lelucon tentang usia Zhang yang terpaut jauh, dan kala itu ia berusia tiga puluh tahun: “Berdasarkan usia Anda, Anda harus menanggalkan posisi Anda. Saya ingin selir yang lebih muda”.

"Kaisar berpikir itu lucu, tapi Lady Zhang tidak," tulis Khalid Elhassan kepada History Collection dalam artikel berjudul "These Deadly Jokes Were Not Too Funny for their Victims in the End" yang terbit pada 30 November 2022.

Kedudukan dan statusnya sebagai selir favorit bergantung pada hubungannya dengan kaisar, dan jika dia memusuhi kaisar, Zhang akan kehilangan semuanya.

Namun, bagaimanapun Lady Zhang sangat tersinggung dengan lelucon itu. Ia merasa tak dihargai lagi oleh kaisar. Pada saat itu, lelucon itu juga yang membuat publik tertawa, seolah mencemooh dirinya.

Selepas lelucon itu dilontarkan dan semua orang yang mendengar menertawainya, Zhang tak bergeming. Ia berusaha tetap tenang dan mengendalikan diri. Lady Zhang benar-benar marah, tetapi tetap mampu meredam emosinya sesaat.

Baca Juga: Lika-liku Kehidupan Selir di Era Munculnya Islam hingga Hindia Belanda

Baca Juga: Kesalahan Fatal Tembok Besar Tiongkok Menyebabkan Kejatuhan Dinasti

Baca Juga: Gerakan Rahasia White Lotus dan Hancurnya Dinasti Mongol di Tiongkok

Ketika malam tiba, ia berupaya membalaskan dendam kesumatnya. Ketika kaisar jatuh dalam keadaan mabuk berat, seperti biasa, Lady Zhang yang mengantarkannya menuju ke kamarnya. 

Melihat pengawal kaisar terus membuntutinya, ia menyuap pengawalnya. Para pengawal itu pun diminta untuk melihat ke arah lain, untuk memastikan kondisi aman. Setelahnya, Zhang meminta pengawalnya mencekik Kaisar Xiaowu sampai mati.

Batu lukis pada sebuah makam, diperkirakan dari Dinasti Jin. Menggambarkan kondisi sosial-ekonomi rakyat Tiongkok di zaman Dinasti Jin. (Public Domain/Ancient Origins)

Nyonya Zhang mengeklaim bahwa kaisar telah meninggal dalam tidurnya, tetapi kebenaran segera terungkap. Beruntung baginya, tidak ada orang yang peduli terhadap kemaian sang kaisar.

Ketidakpedulian penghuni istana dan rakyatnya, sejatinya merupakan protes sosial yang muncul kala itu. Hal itu terjadi lantaran Kaisar Xiaowu adalah tipe orang yang tidak bermoral.

Kebiadabannyalah yang menyebabkan lebih banyak masalah bagi pemerintahannya daripada kemanfaatan dan kegemilangannya. Mereka dengan cepat menunjuk seorang kaisar sebagai gantinya, dan memerintah anaknya menjadi kaisar.

Dengan begitu, Lady Zhang terbebas dari jerat hukuman sebagaimana aksinya merencanakan pembunuhan terhadap kaisarnya. Namun, kasusnya tercatat dalam sejarah kelam lelucon yang mematikan.