Terampilnya Masyarakat Jawa Kuno Membangun Rumah hingga Candi

By Galih Pranata, Minggu, 11 Desember 2022 | 08:00 WIB
Diorama yang menggambarkan proses pembangunan candi di Jawa pada zaman Hindu Buddha. Potret diambil di Jawa Timur Park I. (Galih Pranata/National Geographic)

Baca Juga: Selidik Zaman Klasik: Kehidupan Multikulturalisme di Majapahit

Baca Juga: Candi-Candi yang Terpinggirkan

"Di dunia seni bangun Hindu khususnya dalam pembuatan bangunan-bangunan suci sedapat mungkin mengikuti pedoman-pedoman yang terdapat dalam kitab-kitab petunjuk, seperti misalnya kitab Cilpasastra," imbuh Dwi.

Kitab Negarakertagama juga menggambarkan tentang pembagian kerja dalam proses pembangunan candi oleh masyarakat Jawa Kuno. Aturannya, beberapa orang akan ditugaskan untuk menyucikan tanah yang akan didirikan sebuah bangunan suci atau candi.

Penyucian tanah ini juga berkaitan dengan penyakralan lewat sebuah upacara bernama Sradha. Setelah itu, beberapa kelompok mulai dibagi sesuai dengan kebutuhan pembangunan candi.

Ada seniman dan tukang kebun yang bertugas untuk menghias dan memperindah taman sekitar candi. Peletakkan batu demi batu, dimulai dari dasar candi hingga ke bagian mahkotanya.

Lukisan karya William Daniell berjudul, 'Candi Besar di Brambánan', dari buku karya Raffles, The History of Java Vol. 2. (The Fryer Library/University of Queensland Library)

Kemudian, ada orang-orang juga yang disiapkan untuk meletakkan arca demi arca sebagai hiasan dan nilai kesakralan di antara bangunan candi. Hingga pada akhirnya, terdapat upaya untuk menyempurnakan bangunan candi.

Tidak dapat diprediksi berapa lama sebuah candi dapat berdiri. Yang jelas, dalam Negarakertagama, proses pembangunan hingga penyempurnaan candi dilakukan selama puluhan tahun lamanya.

Bagaimana dengan Prambanan yang "konon" hanya dibangun dalam waktu semalam? Sejauh ini, diperkirakan Prambanan dibangun selama ratusan tahun. Sisanya, kisah pendirian Prambanan hanya sekadar legenda yang dipercaya turun-temurun hingga hari ini.