Nationalgeographic.co.id - Di Lembah para Raja, beberapa makam dengan dekorasi paling spektakuler ditemukan oleh para arkeolog. Sebut saja makam Firaun Tutankhamun yang mengguncang dunia. Makam Firaun dan keluarga dihiasi dengan dekorasi rumit dan indah. Namun pernahkah terbayang di benak Anda, bagaimana para pekerja Mesir kuno mempersiapkan makam Firaun di Lembah para Raja?
Berkat para arkeolog, kita bisa mengetahui tentang orang-orang yang hidup ribuan tahun yang lalu. Contohnya, kebiasaan dan bagaimana orang Mesir kuno bekerja di Lembah para Raja diamati lewat sampah-sampah yang tersisa.
Orang-orang yang membangun makam di Lembah para Raja tinggal bersama di sebuah desa bernama Deir el-Medina. "Mereka bekerja dalam sistem yang mirip dengan jalur produksi modern," tulis Nicole B. Hansen di laman The Collector. Mereka menggunakan pencatatan yang ketat untuk membagi tenaga kerja dan sumber daya. Semua ini dipantau dengan hati-hati dan dengan ketepatan yang mengesankan.
Sampah kuno menjadi harta karun para arkeolog di Lembah para Raja
Penduduk Deir el-Medina memiliki lubang sampah tempat membuang dokumen dan gambar yang tertulis di atas batu kapur dan tembikar. Bagi arkeolog, lubang yang besar dan dalam adalah harta karun. Isinya menyoroti kehidupan orang-orang kuno ini dengan lebih detail.
Baca Juga: Kisah Bencana Alam Ra Mesir Kuno, Menyelamatkan Manusia Lewat Bir
Baca Juga: Era Tutmania, Bagaimana Firaun Tutankhamun Menguasai Budaya Pop?
Dari temuan ini, para arkeolog mengetahui bahwa selama minggu kerja (10 hari) pekerja makam tidak pulang pada malam hari. Jalan kembali ke desa terlalu berbahaya untuk dilalui setelah gelap. Maka mereka tinggal di gubuk di punggung bukit di atas Lembah para Raja.
Ditambah lagi, di musim dingin, terkadang hanya ada 10 jam sinar matahari di siang hari. Berjalan kembali ke desa mereka untuk istirahat tengah hari juga tidak mungkin. Perjalanan itu memakan waktu satu setengah jam perjalanan bolak-balik, selanjutnya mengharuskan mereka untuk tinggal di gubuk-gubuk ini.
Sisi positifnya, lokasi mereka di atas lembah memberikan keamanan ekstra dari perampok makam.
Dari sampah mereka, kami juga mengetahui bahwa tim pekerja terdiri dari antara 40 dan 120 orang. Tim ini dibagi menjadi dua bagian, "sisi kiri" dan "sisi kanan".