Waspadai Wabah 'Gaming Disorder' Akibat Kecanduan Permainan Daring

By National Geographic Indonesia, Kamis, 15 Desember 2022 | 16:00 WIB
Semakin terintegrasinya individu-individu dalam jagat jaringan siber, permainan daring kian digemari bahkan sampai menyebabkan kecanduan. (Rawpixel.com)

Faktor yang dapat memengaruhi timbulnya adiksi permainan daring

Tidak semua orang terpengaruh oleh adiksi permainan daring. Ada beberapa orang yang masih bisa mengontrol hasratnya untuk bermain permainan daring. Oleh karena itu, adiksi permainan daring dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti yang dijelaskan dalam penelitian Adi Kristiawan Kuncono Teguh Yunanto dari Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia Y.A.I, bertajuk  “Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kecanduan Game Online” yang terbit di Jurnal Psikologi Kreatif Inovatif, April 2021.

Penelitian yang menghimpun 200 responden ini menghasilkan penjelasan berupa tiga perkara yang berpengaruh terhadap adiksi permainan daring, yaitu:

Anak yang lebih muda cenderung memiliki adiksi permainan daring. Menurut penelitian ini, anak yang berumur 14 tahun, atau sekitar 51.9% dari total responden, menghabiskan waktu untuk bermain permainan daring sekitar 4-6 jam per-hari.

Anak laki-laki lebih mudah terkena adiksi permainan daring dibanding anak perempuan. Terdapat perbedaan minat bermain antara anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki cenderung menyukai suatu permainan yang “kasar” sedangkan anak perempuan tidak. Ditambah lagi gim-gim yang beredar sekarang sering mengandung unsur kekerasan.

Orang tua yang berpendidikan luas memiliki kemungkinan yang lebih besar dalam memanfaatkan teknologi yang ada, khususnya untuk mencari informasi mendidik anak yang baik, menjaga kesehatan mental anak, dan cara memberi asupan gizi yang cukup untuk anak.